Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pelestarian Budaya, Indonesia Tertinggal dari India

Kompas.com - 17/09/2012, 15:21 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dalam hal pelestarian kebudayaan, Indonesia masih banyak tertinggal dari India. Salah satu indikatornya adalah jumlah warisan budaya yang diakui oleh UNESCO.

"Kita sekarang punya 14 warisan dunia yang diakui UNESCO. Kita masih cukup ketinggalan. India sudah punya 48," kata Wiendu Nuryanti, Wakil  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dalam konferensi pers The 5th ASEM Culture Ministers Meeting di Yogyakarta, Senin (17/9/2012).

Jumlah 14 warisan budaya yang sudah diakui UNESCO belum seberapa jika dibandingkan dengan total kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Wiendu mengatakan, pihak Kemendikbud akan berupaya mendaftarkan lebih banyak lagi kekayaan Indonesia sebagai warisan budaya dunia.

"Paling tidak satu setiap tahun bisa didaftarkan, karena memang sulit mengurus hal itu ke UNESCO," paparnya.

Sementara ini, Kemendiknas telah membentuk divisi warisan budaya nasional yang menangani pencatatan warisan budaya yang dimiliki tanah air.

"Yang sudah tercatat, untuk benda itu ada 65.178, termasuk candi, istana dan kota lama. Sementara untuk yang nonbenda baru 2100," jelas Wiendu.

Pencatatan dan pendaftaran warisan budaya Indonesia terkait dengan upaya mencegah klaim produk budaya dari pihak asing. Langkah ini adalah salah satu langkah yang ditempuh, selain kerjasama bilateral dengan beberapa negara termasuk Malaysia untuk berdiskusi tentang warisan budaya yang saling beririsan.

Pertemuan ASEM kali ini tidak hanya membahas bagaimana melestarikan warisan budaya dan kota bersejarah. Pembahasan juga difokuskan pada bagaimana kota bersejarah yang punya banyak peninggalan mampu menghidupi masyarakat.

Delegasi dari puluhan negara hadir dalam pertemuan ini untuk saling berbagi best practice dan memberikan rekomendasi tentang pengelolaan kota bersejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com