MOROTAI, KOMPAS
”Industri perikanan akan dibangun di sini karena wilayahnya strategis, dekat negara-negara di Pasifik yang perekonomiannya terus tumbuh,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, di Morotai, Maluku Utara, Jumat (14/9).
Potensi perikanan tangkap di perairan sekitar Morotai mencapai 150.000 ton per tahun, tetapi sekarang baru 50 persen yang dimanfaatkan.
Sedikitnya 5.000 orang mengunjungi Morotai, pulau terluar di Maluku Utara, selama Sail Morotai 2012, 10-15 September. Mereka bukan hanya pengunjung yang berasal dari sejumlah daerah di Nusantara, melainkan juga wisatawan mancanegara yang datang dengan kapal layar.
”Undangan resmi kami hanya 2.000 orang, tetapi yang datang sampai 5.000 orang. Banyak orang dari beberapa daerah
Ketua Panitia Pusat Sail Morotai Syahrin Abdurrahman menambahkan, pengunjung juga datang dari luar Maluku Utara, diantaranya ratusan pemuda dari 33 provinsi yang ikut dalam pelayaran kapal pemuda nusantara dengan KRI Surabaya-591.
Selain mereka, ada pula 22 kapal layar dari beragam negara yang tiba di Morotai sejak pekan lalu.
Kapal layar-kapal layar asing ini berlayar dalam kaitan Sail Indonesia dengan tiga titik keberangkatan, yaitu Davao di Filipina, Kinabalu di Malaysia, dan Darwin di Australia.
Veteran Perang Dunia II dari Amerika Serikat, Australia, dan Jepang juga hadir.