Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Properti Hong Kong Dihantam "Bubble"!

Kompas.com - 14/09/2012, 18:01 WIB

HONG KONG, KOMPAS.com - Bank sentral Hong Kong bersiaga menghadapi risiko yang muncul dari kebijakan quantitative easing ketiga (QE 3) bagi negerinya. Otoritas bernama Hong Kong Monetary Authority (HKMA) itu memprediksi, QE 3 dapat melonjakkan harga properti melampaui puncak harganya pada 1997.

"Peluncuran QE 3 dan perbaikan jangka pendek atas krisis utang Eropa akan menambah risiko overheating pada pasar aset Hong Kong," kata Norman Chan, Chief Executive HKMA.

Ia menegaskan, HKMA akan mengambil langkah untuk mendinginkan ekonomi. Tanda-tanda pasar properti dapat menuju bubble lagi terlihat di pasar saham.

Harga saham-saham properti Hong Kong, Jumat (14/9/2012), melambung sehingga mendorong indeks Hang Seng mencapai titik tertinggi selama empat bulan. Pada penutupan pasar hari ini, sektor properti di bursa Hong Kong melejit 3,2%, sementara Hang Seng menanjak 2,9%.

"Suku bunga rendah dan likuiditas berlimpah global akan bertahan dalam waktu lama, menambah tekanan pada inflasi dan harga aset di negara berkembang," jelas Chan.

Terlebih, mata uangnya, yaitu Dolar Hong Kong, memang di-peg terhadap Dolar AS sehingga biaya pinjaman juga menjadi murah. Di sisi lain, ini pun mencegah bank sentral Hong Kong menggunakan instrumen moneter secara de facto.

Mengerem

Sebelumnya, pada 6 September lalu, Pemerintah Hong Kong berusaha menjaga harga dengan mengungkapkan kebijakan paling tegasnya dalam setahun ini untuk mengerem kenaikan harga rumah. Harga rumah di Hong Kong saat ini sudah melesat lebih dari 85% sejak awal 2009 lalu.

Pemerintah Hong Kong harus berusaha menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran di pasar properti demi menjaga harga. Untuk mengerem permintaan, mereka menaikkan pajak transaksi properti dan menambah batasan uang muka KPR. Di sisi penawaran, pemerintah memberikan lebih banyak tanah kepada para pengembang.

"Langkah pemerintah sejauh ini tak bisa mengatasi inti masalah. Mereka bisa menstabilkan harga properti dengan mengontrol pertumbuhannya, namun harga kemungkinan takkan turun. Selama suku bunga masih rendah dan likuiditas berlimpah, risiko bubble properti akan tetap ada," kata Ronald Wan, Managing Director Merchants Securities Co.

Pimpinan Hong Kong Leung Chun-ying mengatakan, pemerintah akan mulai membuat draft beleid yang melarang pembelian tanah bagi orang-orang dari luar Hong Kong.

Adapun siklus harga properti HKMA telah menaikkan minimum uang muka KPR di Juni tahun lalu. Kenaikan itu sudah tiga kali dilakukan sejak Agustus 2010. Pengambil KPR kini harus membayar 40% untuk rumah yang harganya lebih dari HK$ 7 juta (US$ 902.000).

Namun demikian, indeks properti yang dibuat Centaline Property Agency Ltd bahkan menunjukkan, bahwa harga rumah di Hong Kong sudah melampaui puncaknya di Oktober 1997. Ketika dulu mencapai puncak itu, bubble properti Hong Kong pecah dan harga mengempis 70% hingga Agustus 2003. Tapi, terhitung selama 9 tahun dari 2003, harga properti Hong Kong kembali melambung sampai 240% tahun ini. (Rika Theo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com