Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Semua Dibuang ke Lautan...

Kompas.com - 13/09/2012, 02:55 WIB

Sementara pengelolaan sampah di daratan belum juga berkesudahan, sampah-sampah yang menuju lautan seperti tidak pernah menemui jalan akhir. Organisasi pencinta lingkungan hidup Greenpeace mengingatkan soal pentingnya memperhatikan isu sampah di laut yang setiap hari membesar ini.

Dalam artikel berjudul ”The Trash Vortex” yang dipublikasikan di laman greenpeace.org, Greenpeace menyebutkan saat ini terdapat pusaran sampah di perairan Pasifik Utara. Pusaran sampah itu demikian besarnya hingga diperkirakan sudah seluas Negara Bagian Texas di Amerika Serikat. Disebut sebagai the trash vortex (pusaran sampah) karena sampah-sampah itu berputar secara perlahan mengikuti perputaran arus.

Pusaran sampah yang juga disebut sebagai ”The Asian Trash Trail” dan ”Eastern Garbage Patch” itu merupakan akumulasi sampah-sampah yang tidak terurai secara alami. Sampah- sampah itu didominasi plastik yang selama waktu tertentu berubah menjadi serpihan-serpihan kecil.

Serpihan-serpihan plastik ini sering kali dianggap makanan oleh biota laut seperti ikan, penyu, dan burung laut.

Sejumlah kasus kematian biota laut akibat mengonsumsi sampah kerap dilaporkan. Selain itu, sampah yang mengapung disebutkan bisa menjadi agen bagi biota laut di kawasan tertentu untuk membonceng ke kawasan lain dan mengganggu kestabilan ekosistem.

Selain itu, sekitar 70 persen jenis plastik yang dapat tenggelam juga memiliki ancaman yang tak kalah serius. Sampah-sampah tersebut bisa menutupi dasar laut dan membunuh biota laut yang hidup.

Tim Sosialisasi PSLH Universitas Bung Hatta, Padang, Salman Assahary mengatakan, kebiasaan buang sampah sembarangan yang masih dilakukan sebagian masyarakat memang kontradiktif.

Salman yang melakukan penelitian khusus tentang hal itu mengatakan, perilaku buang sampah sembarangan yang ditemukannya di Kota Padang tidak terbatas pada strata sosial ekonomi. ”Karena ada penumpang mobil mewah membuang sampah di tengah jalan, ini kan soal sikap,” katanya.

Sementara perilaku buang sampah sembarangan di kalangan ekonomi menengah ke bawah lebih dipengaruhi ketiadaan atau minimnya akses informasi. ”Terkadang, masyarakat juga enggan membuang sampah pada tempatnya,” ujarnya.

Akses pada informasi yang belum tersosialisasi baik ini menjadi kunci pemahaman masyarakat yang terus membuang sampah sembarangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com