Jakarta, Kompas -
”Tahun 2012 merupakan tahun terbesar terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Aceh,” kata Direktur Eksekutif Walhi Aceh TM Zulfikar, Selasa (11/9). Di Jawa Tengah, sejak Juni telah terjadi lebih dari 11 kebakaran di kawasan hutan milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara. Dari banyak kejadian ini, api telah menghanguskan sedikitnya 235,5 hektar kawasan hutan di wilayah Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Kendal, dan Magelang.
”Kebakaran yang terjadi tahun ini adalah kebakaran dalam intensitas terbanyak dan terluas yang terjadi dalam tiga tahun terakhir,” ujar Administratur Perum Perhutani KPH Kedu Utara Iwan Setiawan. Semua jenis vegetasi yang terbakar adalah jenis lalang dan semak belukar.
Selain semak belukar, pepohonan juga ikut terbakar. Areal kebakaran paling luas terjadi di Gunung Prahu, dengan luas areal mencapai 150 hektar.
Di Kabupaten Temanggung, tepatnya di kawasan puncak Gunung Sindoro, terjadi 10 kali kejadian kebakaran dengan luas areal terbakar 85 hektar.
Di kawasan puncak Gunung Sumbing terjadi dua kali kejadian kebakaran. Senin (10/9), kebakaran melanda kawasan hutan yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Temanggung.
Menurut Iwan, ada berbagai penyebab kebakaran. Selain karena kecerobohan pendaki atau masyarakat pembuat arang yang tidak memadamkan api dengan sempurna, hal ini diketahui terjadi karena adanya motif-motif tertentu.
Selasa kemarin, hutan di lereng Gunung Merbabu kembali terbakar. Kebakaran kali ini mengakibatkan saluran air dari mata air ke permukiman penduduk setempat rusak.
Kebakaran yang terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGM) mulai diketahui sekitar pukul 11.00 WIB, dan berada di atas Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Kepala Seksi I Kopeng BTNGM Marawayan memperkirakan, luasan kawasan yang terbakar sekitar 5 hektar.