Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Garam Anjlok

Kompas.com - 12/09/2012, 03:04 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Petani garam di Pulau Jawa mendesak pemerintah agar membatalkan impor dalam waktu dekat. Alasannya, garam lokal sedang memasuki masa panen raya sehingga produksi berlimpah, tetapi harga semakin murah.

Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam Jawa Timur Muhammad Hasan, di Surabaya, Selasa (11/9), mengatakan, jika pemerintah tetap membuka keran impor garam, petani di Jawa Barat dan Jawa Timur akan menghambat masuknya komoditas impor tersebut. ”Petani di Jawa Timur dan Jawa Barat sepakat akan memblokade peredaran garam impor oleh pengusaha impor,” katanya.

Saat ini, hasil panen garam tidak diserap sehingga stok banyak. Sisa garam impor tahun 2011 juga masih ada sehingga tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mengimpor lagi dari Australia dan India pada September ini. Sekarang harga garam semakin murah, bahkan ada pedagang yang mematok harga Rp 250-Rp 350 per kilogram.

Padahal, Hasan mengatakan, berdasarkan harga pokok penjualan yang ditetapkan lewat peraturan menteri perdagangan, harga garam kualitas 1 minimal Rp 750 per kilogram dan kualitas 2 Rp 550 per kilogram di tingkat petani. ”Harga garam semakin anjlok karena garam impor masih banyak beredar di pasar lokal hingga Januari 2013,” tuturnya.

Petani garam di Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, bingung karena harga garam terus merosot. Pedagang yang datang ke tambak menawar garam dengan harga kurang dari Rp 500 per kilogram. ”Dalam dua bulan terakhir, harga garam semakin jauh dari harapan. Jangankan mengharapkan untung, modal pun bisa tak kembali,” kata Anwar (52), petani garam. (ETA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com