Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurir Ditangkap, Niat Pesta Narkoba dalam Bui Gagal

Kompas.com - 11/09/2012, 20:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lenyap sudah niat pesta narkoba jenis sabu oleh narapidana berinisial Om dan kawan-kawannya di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat. Barang haram itu tak kunjung tiba dalam penjara karena YK, kurir yang akan mengantarkan barang itu, terlebih dulu ditangkap oleh aparat berwajib.

Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Benny Mamoto mengatakan, kasus itu dimulai pada Kamis (30/8/2012) ketika petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta mencurigai adanya sebuah paket kiriman melalui salah satu jasa pengiriman. Paket itu berasal dari Nigeria dengan alamat Moshalasi, Dosumu, Lagos, Nigeria. Paket itu dikirim oleh warga negara Nigeria berinisial EO dan ditujukan kepada YK asal Indonesia dengan alamat Jalan Wijaya Kusuma, Tomang, Jakarta Barat.

Petugas kemudian melakukan pemeriksaan terhadap paket tersebut dan didapati empat botol bedak yang di dalamnya berisi kristal putih yang diduga narkoba. Setelah dilakukan tes menggunakan narcotest, hasilnya positif mengandung sabu. "Paket itu berisi barang bukti 530 gram sabu. Setelah dilakukan control delivery dan ditangkaplah seorang wanita (YK). Wanita itu bekerja sebagai karyawati di sebuah kelab malam," kata Benny kepada wartawan di BNN, Jakarta Timur, Selasa (11/9/2012).

Menurut Benny, setelah kasus tersebut dikembangkan, ternyata melibatkan napi di Rutan Salemba yang menjadi pemesan barang haram tersebut. Setelah bekerja sama dengan Kepala Rutan Salemba Taufiqurakhman dan stafnya, BNN akhirnya berhasil mengungkap pemesan barang tersebut.

Selain Om (napi pemesan) dan YK (kurir), ditangkap juga tersangka lain berinisial Tm dan MY. Om, Tm, dan MY sudah menjadi napi di Rutan Salemba dengan kasus berbeda.

Kepala Bagian Humas BNN Sumirat Dwiyanto mengatakan, barang haram itu akan dikonsumsi napi pemesan dari dalam rutan dan tidak diperjual-belikan lagi. "Pengakuan tersangka Om ini mau digunakan untuk pesta, untuk konsumsi mereka-mereka itu di selnya Om karena (Om) sudah mau bebas," kata Sumirat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com