Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Tangani Ancaman Bencana

Kompas.com - 11/09/2012, 12:43 WIB
Ingki Rinaldi

Penulis

PADANG, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Padang dan DPRD Kota Padang, Sumatera Barat, diminta tanggap dan cepat menangani ancaman bencana banjir bandang (galodo) lanjutan yang membayangi daerah itu.

Wakil Direktur LBH Padang Roni Saputra mengatakan, pihaknya segera meminta pemerintah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang untuk melihat ancaman nyata bencana itu di lapangan.

Hal itu berdasarkan hasil ekspedisi jalur banjir bandang yang menghancurkan sebagian wilayah Padang pada akhir Juli. Ekspedisi yang dilakukan tim Sekretariat Bersama Pecinta Alam (Sekber PA) Sumbar tersebut dilangsungkan mulai 30 Agustus hingga 2 September.

Ekspedisi menyusuri rute aliran sungai pembawa material galodo hingga menjelang Bukit Barisan di wilayah perbatasan Kabupaten Solok pada ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut.

Koordinator Sekber PA Sumbar Rico Rahmad mengatakan, pada bagian hulu Batang (Sungai) Kuranji yang menghantarkan material galodo ditemukan kayu-kayu gelondongan yang diduga bekas penebangan liar. Menurut Rico, bagian hulu aliran Batang Kuranji juga bertambah luas dengan penampang hingga sekitar dua kali luas lapangan bola. Selain kayu, material bebatuan ditemukan pada ketinggian antara 500 meter hingga 800 meter di atas permukaan laut.

"Hal ini menjadi ancaman bencana ekologi di masa depan karena material galodo tidak terbawa ke muara, tetapi tertahan di beberapa titik yang ada di sepanjang aliran Batang Padang Janiah yang menjadi salah satu sumber Batang Kuranji," tutur Rico, Selasa (11/9/2012) di Padang.

Selain material yang tertahan, pada beberapa titik terdapat sejumlah embung atau penampungan air yang sewaktu-waktu dikhawatirkan meluap ke hilir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com