Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Inti Masalah Sampang Ada di Rois-Tajul Muluk

Kompas.com - 08/09/2012, 10:22 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Menteri Agama Suryadharma Ali mengklaim, pemerintah sudah berbuat banyak untuk mengatasi konflik berlatar belakang agama di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Akan tetapi, menurutnya, upaya penyelesaian kerap mengalami kendala karena adanya pengaruh dari pemimpin dua kelompok yang bertikai, Sunni dan Syiah, yaitu Rois Al Hukama dan Tajul Muluk.

''Inti permasalahannya ada di Tajul Muluk dan Rois. Jika keduanya selesai, maka masalah juga akan selesai,'' kata Suryadharma seusai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (7/9/2012) petang.

Ia menekankan, hal yang dapat dilakukan adalah upaya pendekatan kepada keduanya secara kekeluargaan, salah satunya melibatkan ibu dari kedua bersaudara tersebut.

''Rekonsiliasi kekeluargaan tetap kita upayakan karena itu yang kami anggap paling strategis,'' tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan bahwa kerusuhan di Sampang, Madura, bukan masalah agama, melainkan masalah kriminal murni.
    
"Kejadian di Sampang merupakan kriminal murni dan konflik keluarga yang berkembang di masyarakat bukan masalah Syiah maupun anti-Syiah," ujarnya kepada wartawan seusai menggelar rapat koordinasi tertutup di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (27/8/2012) malam.
    
Ia menjelaskan, kasus ini berawal dari permasalahan keluarga sejak 2004 hingga sekarang, yaitu antara Tajul Muluk dan Rois yang mempunyai masalah pribadi dan tersebar di masyarakat luas.
    
"Kebetulan keduanya berbeda aliran, satu Syiah dan satunya Sunni. Mereka juga memiliki anak buah banyak. Dari sinilah persoalannya bahwa masalah awal bukan masalah agama, melainkan pribadi, yang dimiliki oleh kedua orang tersebut," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com