Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapak Upacara Koleksi Favorit Museum NTT

Kompas.com - 05/09/2012, 17:16 WIB
Frans Sarong

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Dua jenis kapak perunggu yang disebut sebagai kapak upacara, merupakan koleksi favorit Museum Pemda Nusa Tenggara Timur di Kupang. Kedua kapak kuno itu dari temuan di Pulau Rote (Kabupaten Rote Ndao) tahun 1875 dan temuan di Pulau Sabu (Kabupaten Sabu Raiju) tahun 1971.   

"Disebut favorit karena banyak pengunjung terutama pengunjung asing selalu menanyakan dua kapak itu. Mereka tampak berminat mendalami informasi perihak dua benda kuno itu," jelas pengelola koleksi Museum NTT, Soleman Bessie di Kupang, Rabu  (5/9/2012).

Bersama Kepala UPT Museum NTT, Leonard Nahak dan staf lainnya, Bessie sedang sibuk memantapkan persiapan menyongsong pelaksanaan Pekan Nasional Cinta Sejarah NTT di Kupang, 10-15 September 2012.          

Disebut kapak upacara karena di Sabu atau Rote, kedua kapak telah menjelma menjadi benda sakral dan hanya dikeluarkan saat upacara adat terutama yang beghubungan dengan budidaya pertanian. Kedua kapak itu adalah bagian dari lebih 6.199 item koleksi Museum NTT berupa benda benda arkeologi, biologi, geologi, geografi, etnografi, peninggalan sejarah, keramik, numismatik, heraldik, seni rupa, filiologo dan teknologi.          

Khusus kapak temuan di Landu (Rote Ndao), dilaporkan hanya ada tiga di dunia. Selain menjadi koleksi Museum NTT sejak tahun 2000, satu kembarannya di Museum Nasional Jakarta, dan satu lainnya lagi terbakar ketika pameran di Paris tahun 1931.          

Sementara kapak upacara temuan di Kampung Rai Dewa, Desa Kabila (Sabu Raijua) disebut kuhi rai oleh masyarakat setempat. Kapak itu menjadi koleksi Museum NTT sejak tahun 1979. 

Soleman Bessie mengakui, seorang kolektor gelap asal China tahun 1993 pernah berkunjung ke Museum NTT dan ternyata hanya mengincar kuhi rai. Bessie saat itu sempat diiming-imingi Rp 7 miliar asalkan rela menyerahkan kuhi rai dan menggantinya dengan duplikat sebagai koleksi Muesum NTT.          

"Saya dengan tegas menolak godaan itu selain karena telah menyatu dengan berbagai koleksi, juga diyaknini akan tertimpa malapetaka napas pendek (kematian) kalau menuruti godaan itu," kenang Bessie. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com