Pemkot Bima Tertibkan PKL

BIMA, KOMPAS.com -  Pemerintah Kota Bima, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, tengah melakukan penataan kotanya, di antaranya menertibkan dan menyediakan tempat berjualan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Lapangan Pahlawan di Raba, pusat pemerintahan kota itu.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bima, M Farid, Rabu (5/9/2012) di Bima mengatakan, kota seluas itu 22,225 km persegi itu berkembang menjadi pusat bisnis, diindikasikan dengan munculnya PKL yang mendirikan tempat berdagang di sembarang tempat, sehingga mengganggu ketertiban umum dan estetika sebuah kota.

Karenanya, sebanyak 50 lapak seluas 3 meter x 2,5 meter dibangun setengah permanen di seputar Lapangan Pahlawan, dengan dana Rp 375 juta bantuan dari Kementerian Usaha Kecil dan Menengah. Mereka juga diberi bantuan rombong gratis yang dibelikan dari dana tadi, dan tidak dikenakan sewa atas lapak yang proses pembangunan mencapai 90 persen.

Semula para PKL berdagang di sembarang tempat, menggunakan tenda plastik, berdinding bambu atau bedek. Akibatnya, selain nampak kumuh oleh limbah, sampah dan kotoran lain dibiarkan berceceran , juga membikin suasana kota semrawut.