Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Membawa Berkah, Penjual Air Keliling Keruk Untung Besar

Kompas.com - 04/09/2012, 21:05 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim kemarau selalu diikuti dengan kelangkaan air bersih. Padahal, air sangat dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, apalagi di rumah tangga. Di kala air langka ini, Ismail Ilimron (47) malah menuai pundi-pundi.

Jangan heran, Ismail adalah pengusaha air keliling di Kampung Janis, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora. Menurutnya, selama musim kemarau ini banyak permintaan air bersih kepadanya.

"Selama musim kemarau ini, setiap harinya saya bisa mendapatkan 200 ribu. Banyak permintaan air soalnya," kata Ismail di Jakarta, Selasa (4/9/2012).

Ismail mengaku menjual satu jeriken air bersih seharga Rp 1.000 kepada para pegawainya. Kemudian anak buahnya itu menjajakan ke pelanggan. Harganya pun dibebaskan. Saat ini Ismail mempunyai 3 anak buah.

Sebagai agen air ledeng, Ismail mampu memasok 20 gerobak air kepada pegawainya. Satu gerobak berisi 10 jeriken air ledeng.

Sehari-hari, kata Ismail, pagawainya menjual air ke dua RW di Kelurahan Pekojan, yaitu RW 07 dan RW 08. Sulitnya mendapatkan air bersih membuat warga memesan air ledeng untuk minum dan masak sehari-hari.

Ketika wilayah Pekojan tertimpa kebakaran pada Juli lalu, Ismail mengaku bisa memasok air ledeng ke warga lebih dari 20 gerobak setiap harinya.

Per bulan, Ismail mengaku mengeluarkan modal Rp 500 ribu, untun membayar biaya Perusahaan Air Minum (PAM). Dengan modal sebesar itu, ia bisa mendapatkan untung sekitar 12 kali lipat dari modal.

Di kawasan tersebut, bukan hanya Ismail yang berprofesi sebagai pengusaha air bersih. Ada Amal (24) yang tinggal di RT 13 RW 04, yang menjual air lebih murah dari Ismail. Per jerikennya, dia hanya menghargai Rp 500. Namun dengan harga murah, amal mampu menjual 200 jeriken per harinya.

"Kalau biasanya air hanya dipesan pemilik warung makanan, sekarang banyak warga yang juga ikut memesan untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Amal.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com