Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PVMBG Akui Abu di Bandar Lampung dari Anak Krakatau

Kompas.com - 04/09/2012, 19:55 WIB
Yulvianus Harjono

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Pos Pemantauan dan Pengamatan Gunung Anak Krakatau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengakui, abu yang sempat menghujani Bandar Lampung berasal dari gunung itu.

"Saya juga tadi sudah bertemu dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Lampung, yang mengatakan abu di Bandar Lampung adalah abu vulkanik. Tampaknya itu memang benar adanya," ujar Kepala Pos Pemantauan dan Pengamatan GAK di Rajabasa, Andi Suardi, Selasa (4/9/2012).

Sebelumnya, Andi dan Kepala PVMBG Surono menyangsikan bahwa abu vulkanik dari GAK bisa sampai ke Bandar Lampung. Mereka beralasan, lontaran material dari letusan GAK Minggu lalu tidak separah letusan Merapi, sehingga kecil kemungkinan abunya bisa terbawa jauh hingga Bandar Lampung.

Alasan lainnya, hujan abu tidak terjadi di Kalianda dan Pos Pemantau GAK di Rajabasa yang notabene berjarak lebih dekat dari GAK.

Namun, hasil uji lab Dinas Kesehatan Provinsi Lampung memastikan abu di Bandar Lampung merupakan material vulkanik.

Terkait fenomena ini, BMKG Lampung menjelaskan bahwa material vulkanik dari GAK terbawa jauh ratusan kilometer ke Kota Bandar Lampung dan sekitarnya, akibat terbawa angin kencang ke arah utara GAK. Sementara, Kalianda berada di arah Timur Laut dari GAK.

"Kalau penjelasannya demikian, itu masuk akal. Angin membawa abu. Sebelum jatuh lagi, ia terus terbawa angin hingga ke sana," ujar Andi.

Gunawan, PNS dari BPBD Provinsi Lampung mengatakan, hujan abu adalah peristiwa sangat langka di Bandar Lampung. "Kami yang bertahun-tahun tinggal di sini tidak pernah mengalami ini sebelumnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com