Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Gorontalo Sambut Kenaikan Harga Jagung

Kompas.com - 04/09/2012, 05:17 WIB

GORONTALO, KOMPAS - Petani jagung di Gorontalo tengah menikmati tingginya harga jagung yang mencapai Rp 3.100 per kilogram. Harga tersebut adalah yang pertama kalinya dialami petani setelah sempat terpuruk pada musim panen lalu.

Pada Juni lalu, harga jagung di tingkat petani mencapai Rp 2.050 per kilogram atau masih di bawah harga ideal sekitar Rp 2.500 per kilogram. Saat itu, curah hujan di Gorontalo yang tinggi menyebabkan kadar air jagung meningkat. Akibatnya, harga jagung pun jatuh karena kurangnya panas untuk mengeringkan jagung yang berdampak pada buruknya mutu jagung.

”Kini, harga jagung naik karena sebagian besar petani menanam kacang-kacangan sejak Juli lalu atau saat kemarau tiba. Jadi, kenaikan ini dipengaruhi rendahnya pasokan jagung dari tingkat petani,” ujar Syarifin Tuhala, Ketua Kelompok Tani Jaya Bersama, di Mootilango, Kabupaten Gorontalo, Senin (3/9).

Ladang jagung Syarifin pada panen kali ini menghasilkan 2 ton jagung atau senilai Rp 6,2 juta. Dengan biaya tanam dan pemeliharaan sekitar Rp 2 juta, ia menikmati keuntungan sejumlah Rp 4,2 juta dalam jangka empat bulan. Jumlah tersebut jauh lebih baik saat musim panen lalu. Saat itu ia hanya memperoleh pendapatan kotor Rp 2,6 juta atau meraih keuntungan bersih Rp 600.000 dalam kurun 4 bulan.

Warni Hasan, petani di Desa Huluo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, memperkirakan harga jagung akan kembali jatuh pada akhir tahun ini. Hal itu disebabkan petani yang pada awal kemarau lalu menanam kacang-kacangan akan kembali menanam jagung.

Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim berencana menetapkan standar harga jagung di tingkat petani. Hal itu bertujuan melindungi petani jagung di Gorontalo. Selain faktor cuaca, panen yang serentak membuat harga jagung naik turun.

Berdasarkan data Badan Pusat Informasi Jagung Provinsi Gorontalo, tahun ini diperkirakan produksi jagung 661.788 ton dengan luas panen 138.563 hektar. (APO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com