Foke-Nara Siap Beberkan Sumber Dana Kampanye

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta tidak mewajibkan laporan dana kampanye putaran kedua pilkada, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, mengaku siap menyajikan sumber dana dan penggunaan dana kampanye ke publik.

"Meski tidak ada peraturan tertulis, tapi sebagai pihak yang yang melibatkan kepentingan rakyat, kita siap saja mempertanggungjawabkannya," kata Fauzi atau biasa disapa Foke melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (3/9/2012).

Foke menyatakan, laporan itu disampaikan untuk menghindari pandangan keliru dari masyarakat tentang sumber dan penggunaan dana kampanye itu. Dalam kesempatan tersebut, gubernur petahana DKI Jakarta itu justru merasa heran dengan sikap KPU DKI Jakarta yang tidak mengeluarkan aturan soal pertanggungjawaban dana kampanye pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. "Saya juga merasa heran mengapa tidak perlu dipertanggungjawankan lagi, 'kan di peraturan pertama sudah jelas aturannya," ujarnya.

Dalam Peraturan KPU DKI Nomor 12 Tahun 2010, tidak diatur adanya kewajiban bagi pasangan calon untuk melaporkan dana kampanye pada putaran kedua pilkada sebagaimana diwajibkan pada putaran pertama. Yang diatur hanya besarnya sumbangan dari perseorangan dan badan hukum. Sumbangan perorangan maksimal senilai Rp 50 juta dan badan hukum maksimal senilai Rp 350 juta.