Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2012, 17:16 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo menilai, mudah untuk menyelesaikan konflik di Sampang, Madura, Jawa Timur. Menurut Timur, solusi agar kejadian serupa tidak kembali terulang yakni merelokasi kelompok Syiah dari Desa Karang Gayam.

"Kalau semua masyarakat yang sudah tidak ada komunikasi dengan sekitarnya dan itu akan menimbulkan masalah-masalah seterusnya seperti itu, yang paling gampang pindah," kata Kapolri saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (3/9/2012).

Hal itu dikatakan Timur menyikapi pernyataan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Martin Hutabarat. Berdasarkan hasil kunjungan kerja ke Sampang, kata Martin, warga Syiah yang mengungsi di gelanggang olahraga di Sampang tidak bersedia direlokasi.

"Orangtua kami, nenek kami sudah lahir di sana. Bupati (Noer Tjahja) ngotot harus relokasi. Ini akan jadi persoalan lagi," kata Martin.

Menurut Timur, ada pihak yang tidak ingin masalah di Sampang selesai dengan tetap bertahan di desa tersebut. Timur meminta anggota Dewan untuk mencari tahu apakah benar warga tidak ingin direlokasi. Jika tidak benar, Timur meminta dicari tahu siapa pihak yang menginginkan hal itu.

Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Ahmad Basarah meminta agar Kapolri maupun jajaran pemerintah lainnya mempertimbangkan ulang solusi relokasi warga Syiah dari Sampang. Pasalnya, jika solusi itu direalisasikan, maka akan jadi preseden untuk mengusir kelompok tertentu di daerah lain.

"Jangan sampai setiap ada konflik di masyarakat dengan latar belakang perbedaan agama, keyakinan, kelompok minoritas harus terusir hanya karena perbedaan keyakinan. Kita sependapat tidak boleh tiap warga negara terusir dari tempat tinggal yang sah hanya karena beda keyakinan. Relokasi perlu direnungkan agar tidak dijadikan model oleh siapapun yang ingin bangsa kita terpecah-pecah," kata Basarah.

Hal senada disampaikan Ketua Komisi III DPR I Gede Pasek Suardika. Menurut dia, jika kelompok Syiah tidak ingin direlokasi, pemerintah harus mengakomodasi mereka. Namun, kata dia, untuk sementara warga sebaiknya dipindahkan dari gelanggang olahraga ke tempat yang lebih layak.

Setelah proses rehabilitasi tempat tinggal selesai, kata Pasek, kepolisian wajib menjaga keamanan mereka.

"Mestinya markas Brimob ditempatkan disitu," ucap politisi Partai Demokrat itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Doni Monardo Meninggal di Rumah Sakit Siloam Semanggi karena Sakit

    Doni Monardo Meninggal di Rumah Sakit Siloam Semanggi karena Sakit

    Nasional
    Sibuk Kampanye di Luar Jawa, Ganjar: Indonesia Bukan Jawa sehingga Harus Keliling

    Sibuk Kampanye di Luar Jawa, Ganjar: Indonesia Bukan Jawa sehingga Harus Keliling

    Nasional
    Dapat Dukungan Kiai Se-Lebak Banten, Prabowo: Saya Sampaikan Terima Kasih

    Dapat Dukungan Kiai Se-Lebak Banten, Prabowo: Saya Sampaikan Terima Kasih

    Nasional
    Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal Dunia

    Mantan Kepala BNPB Doni Monardo Meninggal Dunia

    Nasional
    Ganjar Sebut Akan Copot Pimpinan Bank jika Persulit Warga Dapat Modal lewat KUR

    Ganjar Sebut Akan Copot Pimpinan Bank jika Persulit Warga Dapat Modal lewat KUR

    Nasional
    Dengar Gaji Penyandang Disabilitas di Bawah UMR, Siti Atikoh Ingatkan Masalah Inklusivitas

    Dengar Gaji Penyandang Disabilitas di Bawah UMR, Siti Atikoh Ingatkan Masalah Inklusivitas

    Nasional
    Di Acara Hari Disabilitas 2023, Siti Atikoh: Kita Harus Pastikan Semua Infrastruktur Bisa Diakses Masyarakat Tanpa Terkecuali

    Di Acara Hari Disabilitas 2023, Siti Atikoh: Kita Harus Pastikan Semua Infrastruktur Bisa Diakses Masyarakat Tanpa Terkecuali

    Nasional
    Kampanye di Kendari, Ganjar Ungkit Saat Jokowi Bisikan soal Pangan

    Kampanye di Kendari, Ganjar Ungkit Saat Jokowi Bisikan soal Pangan

    Nasional
    Prabowo Minta Rakyat Jangan Mengeluh soal Kehidupan jika Tak Mau Berpartisipasi dalam Politik

    Prabowo Minta Rakyat Jangan Mengeluh soal Kehidupan jika Tak Mau Berpartisipasi dalam Politik

    Nasional
    Prabowo Kampanye ke Sumatera Pekan Depan, tapi Tidak Bersama Gibran

    Prabowo Kampanye ke Sumatera Pekan Depan, tapi Tidak Bersama Gibran

    Nasional
    Kubu Anies-Cak Imin Disebut Usulkan Format Debat Cawapres Berubah, TKN Prabowo-Gibran Ikut Menyetujui

    Kubu Anies-Cak Imin Disebut Usulkan Format Debat Cawapres Berubah, TKN Prabowo-Gibran Ikut Menyetujui

    Nasional
    Relawan Sudulur Jokowi yang Diketuai Wamendes Deklarasi Dukungan untuk Prabowo-Gibran

    Relawan Sudulur Jokowi yang Diketuai Wamendes Deklarasi Dukungan untuk Prabowo-Gibran

    Nasional
    Prabowo: Saya Tak Berani Mengklaim Jokowi Dukung Saya, Tebak Sendiri Lah

    Prabowo: Saya Tak Berani Mengklaim Jokowi Dukung Saya, Tebak Sendiri Lah

    Nasional
    Ribut-ribut Format Debat Capres-Cawapres, Ini Bedanya pada Pilpres 2019 dan 2024

    Ribut-ribut Format Debat Capres-Cawapres, Ini Bedanya pada Pilpres 2019 dan 2024

    Nasional
    Sebut Tak Mungkin Pilpres Satu Putaran, Cak Imin: Fakta Lapangan Tunjukkan Suara Terbagi 3 Rata

    Sebut Tak Mungkin Pilpres Satu Putaran, Cak Imin: Fakta Lapangan Tunjukkan Suara Terbagi 3 Rata

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com