Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Sosial Ekonomi Perkeruh Konflik Sampang

Kompas.com - 02/09/2012, 21:04 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Selain disebabkan berbagai persoalan kompleks dari masalah aliran agama hingga keluarga, kasus kerusuhan Sampang juga dipicu faktor kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat yang masuk kategori jauh dari standar hidup layak dan sejahtera. Hal itu dikatakan oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Komisioner Kompolnas Muhammad Nasser mengatakan, keadaan tersebut membuat karakter masyarakat di Desa Karang Gayam Kecamatan Omben, dan Desa Bluuran Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang menjadi lebih sensitif terhadap berbagai persoalan.

''Apalagi jika digerakkan oleh tokoh agama dan masyarakat yang memang menjadi panutan bagi sebagian masyarakat Madura,'' kata Muhammad Nasser di Surabaya, Minggu (2/7/2012). 

Berdasarkan hasil tinjauan lokasi, di kedua desa tersebut memang dapat dikategorikan desa miskin, tingkat pendidikan rendah, dan jauh dari sarana umum seperti akses jalan yang memadai, air bersih, dan penerangan.

''Karena itu kami berharap kepada Pemkab Sampang maupun Provinsi Jatim lebih melakukan pemerataan pembangunan,pendidikan, dan pemenuhan hidup layak sehingga tercipta kultur sosial ekonomi yang kondusif,'' tambahnya.

Kepolisan setempat, kata Muhammad Nasser, sejak delapan bulan terakhir sengaja melakukan pendekatan dan intervensi kepada kedua kelompok dalam hal pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi.

Intervensi sosial yang dilakukan polisi itu untuk membangun perdamaian antara kedua kelompok, bukan justru melakukan pembiaran. Bentuk intervensi sosial itu antara lain, memberikan bantuan sembako, air bersih, baju layak pakai, bantuan kelengkapan ritual keagamaan, pengobatan gratis dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com