Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keuntungan Petani Karet Terus Merosot

Kompas.com - 01/09/2012, 05:10 WIB

Gedong Tataan, Kompas - Keuntungan petani karet merosot tajam. Selain harga karet anjlok akibat permintaan global yang lesu, produksi karet juga menurun pada musim kemarau ini.

Sejumlah petani karet yang ditemui, Jumat (31/8), di sentra penghasil karet mentah di Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, mengeluhkan hal itu.

Subur (43), petani karet di Kelurahan Tamansari, Gedong Tataan, mengatakan, harga jual getah karet kering kadar 40-50 persen anjlok menjadi Rp 6.000 per kilogram. Padahal, tahun lalu, harganya masih Rp 13.000-Rp 14.000 per kilogram.

Kondisi anjloknya harga karet yang dipicu melemahnya permintaan pasar, khususnya di Eropa, lebih buruk daripada situasi pascatsunami di Jepang, Maret 2011. Menurut Subur, ketika itu, harga karet merosot tajam hingga menyentuh Rp 7.000 per kilogram. Namun, itu hanya berlangsung selama beberapa bulan.

Tiga pekan

Harga karet di Kalimantan Tengah anjlok atau turun hingga sekitar 40 persen, setidaknya sejak tiga pekan terakhir. Para petani karet mengeluhkan nilai karet yang jatuh dan berharap pemerintah dapat menjaga kestabilan harga.

Diwie Tabat (60), petani karet di Desa Kalawa, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Jumat, menjelaskan, harga karet turun dari Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 7.000 per kilogram. Penurunan harga sudah berlangsung setidaknya sejak satu bulan terakhir.

(BAY/IRE/JON/MHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com