Penggalangan Dana untuk Korban Sampang

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Gerakan simpati terhadap korban kerusuhan Syiah dan pengikut Sunni di Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran, Kabupaten Sampang, Ahad (25/8/2012) lalu, terus mendapat perhatian dari masyarakat.

Pada Rabu (29/8/2012), puluhan aktivis mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Pamekasan, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pamekasan, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Pamekasan, melakukan penggalangan dana.

Aksi penggalangan yang digelar di pelataran monumen Arek Lancor, Pamekasan itu, mendapat respons dari pengguna kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Mereka memasukkan uang ke dalam kardus yang disediakan mahasiswa.

Muhammad Faridi, Ketua PMII Pamekasan menjelaskan, penggalangan dana tersebut semata-mata merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap korban, karena kondisi mereka saat ini memprihatinkan.

"Mereka kehilangan harta bendanya, bahkan ada yang meninggal dunia. Mereka butuh uluran tangan dari para relawan," kata Faridi.

Aksi itu akan dilakukan dari pagi hingga malam hari selama seminggu. "Hasilnya nanti akan kita serahkan kepada para korban. Entah nanti dalam bentuk uang atau dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan mereka," lanjut Faridi.

Ramli, salah satu pengendara mobil, menyatakan keprihatiannya atas kekerasan terhadap satu golongan masyarakat itu. Menurutnya,  konflik di Sampang itu patut mendapat simpati dari semua anggota masyarakat.

"Ini adalah peristiwa kemanusiaan dan membutuhkan perhatian dari semua pihak," katanya.