Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Selingkuh, Seorang Kades Dilaporkan ke Bupati

Kompas.com - 27/08/2012, 16:08 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com -- Kepala Desa Susulaku, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Aloysius Leu dilaporkan ke Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan bupati TTU oleh warganya lantaran diduga telah berselingkuh dengan Yasintha Nety Angket, seorang ibu rumah tangga, warga setempat.

Suami Yasintha, Afertanus Talas Haumen kepada Kompas.com, Senin (27/8/2012) mengaku kalau dirinya bersama warga yang lain telah mengirim surat ke BPD dengan tembusan ke camat Insana, kapolsek Insana, kepala BPMPD Kabupaten TTU, ketua DPRD TTU dan bupati TTU yang melaporkan kalau sang kepala desa telah berselingkuh dengan istrinya sebanyak tujuh kali sejak tahun 2011 lalu.

"Pada tahun 2011 lalu saya mendengar isu perselingkuhan antara istri saya dan kepala desa (kades) Aloysius Leu, tetapi saya pun tidak langsung percaya karena hubungan antara saya dan kades masih sepupu, sehingga saya tidak menggubris. Namun ternyata yang membuat saya akhirnya yakin kalau mereka benar-benar berselingkuh, saat banyak pesan singkat dari kades yang masuk ke nomor handphone istri saya yang berisi kata-kata yang layaknya seperti suami istri. Selain itu, banyak panggilan masuk dan panggilan keluar yang semuanya adalah dari nomornya Aloysius," kata Afertanus.

Karena merasa sudah memiliki banyak bukti perselingkuhan kades dan istrinya, Afertanus pun akhirnya melaporkan hal tersebut ke Polsek Insana pada tanggal 19 Mei 2011 dalam kapasitas sebagai korban. Di hadapan polisi, sang kades berkelit dan tak mau mengakui perbuatannya. Sedangkan istrinya mengakui berselingkuh dengan Aloysius, sehingga polisi akhirnya mendamaikan mereka dengan membuat surat pernyataan yang isinya tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut.

Afertanus membeberkan hubungan sang kades dan istrinya diam-diam ternyata masih berlanjut. Pada bulan Januari 2012, saat itu lagi-lagi pesan singkat dan telepon dari nomor HP sang kades masih juga rutin masuk ke HP istrinya sehingga hubungan Afertanus dan istrinya pun akhirnya menjadi renggang. Istrinya akhirnya meninggalkan rumah mereka dan pergi ke rumah kedua orang tuanya di Kefamenanu.

"Setelah lama meninggalkan rumah, beberapa waktu yang lalu istri saya dengan memakai nomor HP barunya lalu menghubungi saya dan mengaku kalau telah berhubungan layaknya suami istri dengan kades sebanyak tujuh kali. Mendengar pengakuan istri saya itu membuat saya lemas dan cukup mengalami tekanan batin yang begitu hebat, sehingga saya langsung memberitahukan hal itu kepada semua orang tua di kampung dan warga lainnya. Kami bersama-sama meminta pengakuan sang kades. Namun Kades Aloysius meminta supaya persoalan itu diselesaikan di tingkat kecamatan saja," jelas Afertanus.

Pada saat di kecamatan setempat, ketiganya kemudian dimintai keterangan dan istrinya mengaku telah berhubungan layaknya suami istri dengan kades sebanyak tujuh kali. Sedangkan kades tetap pada pendiriannya yakni tidak mengakui hubungan dengan Yasintha.

Hal itu membuat Afertanus kemudian bersama warga menyurati BPD dengan berisi lima tuntutan yakni usut kasus dugaan perselingkuhan itu sampai tuntas, segera non aktifkan Kades Aloysisu, mengangkat pelaksana harian kades, pemulihan nama baik kades apabila kemudian tidak terbukti, dan camat Insana harus bertanggungjawab karena tidak menindaklajuti rekomendasi kasus itu kepada Bupati TTU.

Sementara itu, Kepala Desa Susulaku Aloysius Leu membantah telah berselingkuh dengan Yasintha. Menurutnya, Yasinta dan suaminya, Afertanus telah merekayasa kasus tersebut, karena waktu penyelesaian di kantor polisi, Yasintha tidak mengatakan kalau telah berselingkuh dengan dirinya.

"Itu tidak benar karena pada saat di kantor polisi kenapa Yasintha tidak mengaku kalau telah berselingkuh dengan saya? Baru setahun kemudian baru dia mengaku kalau sudah tujuh kali kami telah melakukan hubungan suami istri, itu pun saat Yashinta dan Afertanus berada di Kefamenanu.

Lalu terkait dengan pesan singkat yang dikirim ke Yasintha itu memang benar, tetapi itu hanya pancingan dari Afertanus untuk menjebak dirinya.

"Tujuan mereka sebenarnya untuk menurunkan saya dari kepala desa," kata Aloysius.

Terkait dugaan rekayasan itu, Aloysius mengaku belum berencana melapor balik ke polisi karena dirinya masih menunggu hasil rekomendasi dari pihak kecamatan ke kabupaten untuk penyelesaian masalah itu.

"Dari pemerintah Kabupaten baru-baru ini melalui BPMPD menyuruh saya untuk terus menjalakan tugas sebagai kepala desa," beber Aloysius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com