Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMM Sesalkan Kekerasan di Sampang

Kompas.com - 27/08/2012, 13:49 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menyesalkan terjadinya kekerasan yang mengatasnamakan agama, seperti yang terjadi di Kecamatan Omben, Sampang, Madura.

"Kekerasan yang mengatasnamakan agama yang bergejolak lagi berwujud pada pembakaran, perampasan, pemukulan, hingga mengakibatkan ada korban tewas di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Madura, itu amat disesalkan. Kejadian ini berulang setelah sebelumnya pada Desember 2011 juga terjadi dengan kejadian serupa," ujar Ketua Umum DPP IMM Djihadul Mubarok di Jakarta, Senin (27/8/2012).

"Aksi dan perilaku kekerasan mengatasnamakan apa pun, sekalipun berdalih atas nama agama atau aliran keagamaan, tidak ada yang dapat dibenarkan. Apalagi, aksi kekerasan ini sangat mencederai dan menodai hari raya Idul Fitri dan hari kemerdekaan bangsa Indonesia yang masih hangat-hangatnya dirayakan oleh bangsa ini," kata Djihadul.

Menurut Djihadul, agama tidak ada yang mengajarkan kekerasan. Agama akan selalu memberikan ajaran perdamaian, memberi solusi tanpa masalah. Terkait dengan perbedaan pemahaman agama yang berkembang di masyarakat, tidak dapat menjadi alasan untuk melakukan kekerasan, apalagi sampai terjadi penghilangan nyawa seseorang.

"Ketika terjadi sebuah perselisihan pendapat terkait dengan perbedaan pandangan agama, akan lebih baik diselesaikan dengan dialog konstruktif dan solutif ," ujarnya. Djihadul meminta kepada pihak kepolisian untuk segera melakukan tugas sebagaimana mestinya, yaitu mengusut dengan tuntas kasus ini serta menindak dengan tegas pihak-pihak yang melakukan kekerasan. Selain itu, pihak kepolisian juga diharapkan dapat mengantisipasi pengamanan sehingga tidak akan terulang lagi.

"Kejadian ini sudah yang kedua kalinya dan ini cukup memalukan bagi pihak kepolisian. Pemerintah pun harus cepat tanggap melihat kondisi ini, tidak hanya sekadar menyampaikan pernyataan, tetapi harus melakukan langkah-langkah konkret dengan turun ke lapangan memfasilitasi dan memberikan bimbingan kepada masyarakat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

    Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

    Nasional
    AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

    AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

    Nasional
    MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

    MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

    Nasional
    Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

    Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

    Nasional
    Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

    Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

    Nasional
    Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

    Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

    Nasional
    TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

    TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

    Nasional
    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

    Nasional
    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

    Nasional
    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

    Nasional
    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

    Nasional
    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

    Nasional
    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

    Nasional
    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com