Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Sampang Tanggung Biaya Hidup Pengungsi Syiah

Kompas.com - 27/08/2012, 02:31 WIB

SAMPANG, KOMPAS.com - Pemkab Sampang, Madura, akan menanggung semua biaya hidup para pengungsi dari kelompok Islam Syiah, selama mereka berada di pengungsian.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Sampang Malik Amrullah, Minggu malam, mengatakan, pihaknya tidak hanya akan menanggung biaya hidup, akan tetapi juga semua fasilitas yang dibutuhkan korban penyerangan itu selama berada di pengungsian.

"Yang jelas mereka akan kami tanggung semuanya hingga kondisi keamanan di Omben pulih," kata Malik Amrullah, Minggu (26/8/2012).

Malik menjelaskan, Pemkab Sampang saat ini sedang berkoordiansi dengan Pemprov Jatim dan petugas kepolisian dari Polres Sampang dan Polda Jatim terkait penanganan kasus tersebut.

Kasus penyerangan terhadap kelompok Islam Syiah bukan yang pertama kali, akan tetapi sudah berulang kali sejak beberapa tahun lalu.

"Kalau dari sisi pemkab, yang disediakan pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari, termasuk fasilitas umum seperti MCK dan tempat ibadah di GOR nantinya," katanya menjelaskan.

Sementara, sambung dia, kalau dari sisi keamanan, sudah ada petugas khusus yang menangani, yakni Polres Sampang dibantu pasukan Brimob dan TNI dari Kodim 0828 Sampang.

Malik menjelaskan, jumlah korban penyerangan dari kelompok Islam Syiah yang kini tiba di lokasi pengungsian di GOR Wijaya Kusuma Sampang sekitar 50 orang. Mereka itu semuanya kaum perempuan dan anak-anak.

Untuk pertama kali, kata dia, pihaknya menyediakan makanan kepada para pengungsi korban penyerangan itu dengan memberikan nasi bungkus dan selanjutnya akan mendirikan dapur umum. "Nasi bungkus yang kami sediakan khusus malam ini sebanyak seratus bungkus ," katanya.

Sementara, guna mengantisipasi adanya aksi penyerangan lanjutan, petugas dari kepolisian Polres Sampang, kini membuat dua posko pengamanan, yakni di Desa Karang Garam dan Desa Bluuran, tempat pengikut Islam Syiah.

Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjend Polisi Hadiatmoko saat mengunjungi lokasi penyerangan di Desa Karang Gayam, Sampang, mengatakan, jumlah rumah warga kelompok Islam Syiah yang dibakar massa mencapai 37 unit.

"Aksi pembakaran terjadi di 20 titik dan satu orang tewas dalam peristiwa ini," kata Hadiatmoko di Sampang, Minggu.

Selain itu sebanyak enam orang korban luka-luka, empat diantara korban luka-luka itu dari kelompok Islam Syaih, dan dua orang mengalami kritis.

Jumlah korban luka-luka ini bertambah dari data sebelumnya yang disampaikan Kabag Ops Polres Sampang Kompol Alfian Nurizal yang menyebutkan korban luka-luka sebanyak lima orang.

Kapolda juga menegaskan, kasus pembakaran dan rumah kelompok Islam Syiah di Desa Karang Garam, Kecamatan Omben, Sampang itu tersebut murni tindak pidana kriminal. Ia juga berjanji akan mengusut tuntas semua pelaku tindak pidana kriminal yang telah menyebabkan hilangnya harga benda dan nyawa orang.

"Kami akan tindak tegas semua pelakunya," tegas Kapolda.

Peristiwa penyerangan kelompok minuritas Islam Syiah di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Madura yang terjadi Minggu sekitar pukul 11.00 WIB itu hanya menimpa warga, akan tetapi juga Kapolsek Ombem AKP Aris Dwiyanto.

Kapolsek Omben Aris Dwiyanto terluka dalam peristiwa itu diduga terkena pecahan genting rumah salah seorang pengikut Syiah yang dibakar massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com