Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta Pengikut Syiah Dijarah

Kompas.com - 27/08/2012, 01:49 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com - Ratusan warga Syiah yang tinggal di Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, banyak kehilangan harta kekayaannya pasca peristiwa bentrok pada Minggu (26/8/2012).

37 rumah milik mereka hangus dan rata dengan tanah. Hewan ternak dan isi rumah mereka juga tidak jelas nasibnya, karena sudah dijarah oleh warga yang melakukan penyerangan.

Sebelum kejadian pembakaran, toko milik Umi Kulsum, isteri Tajul Muluk, pimpinan Syiah Sampang yang kini ditahan di Lapas Sampang, dijarah oleh sejumlah pemuda.

Setelah isi toko habis kemudian dibakar beserta rumahnya. Sementara di rumah-rumah warga pengikut Syiah lainnya, juga terjadi penjarahan. Seperti hewan ternak sapi, ayam, burung dan isi rumah lainnya.

Kejadian itu berlangsung saat aparat kepolisian belum berada di lapangan. Salah satu warga Desa Karang Gayam yang mengaku bernama Ipung mengatakan, para warga yang menjarah harta pengikut Syiah itu beralasan, harta mereka halal untuk diambil.

"Saya hanya melihat aksi warga yang mejarah dan membakar rumah dan kandang pengikut Syiah. Saya turut prihatin jika sampai tega menjarah harta dan membakar rumah mereka," katanya kepada Kompas.com, Minggu sore.

Bahkan menurutnya, penjarahan tetap terjadi meskipun ada aparat yang sudah datang melakukan penjagaan.

"saya lihat ada yang membawa sapi warga Syiah dan Polisi menangkapnya. Namun karena polisi yang menangkap hanya dua orang, sementara warga yang melakukan pembakaran dan penjarahan lebih dua orang, akhirnya orang tersebut dilepas karena mungkin polisinya kawatir diamuk massa," imbuhnya.

Sampai saat ini, Polisi masih belum menetapkan tersangka pelaku penyerangan, penjarahan dan pembakaran 37 rumah warga Syiah tersebut.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Hadiatmoko menuturkan, pengamanan situasi dan evakuasi korban lebih penting. Namun pihaknya secara tegas menindak perilaku kejahatan yang sampai menelan satu korban jiwa.

"Kami akan tindak tegas kepada siapapun yang sudah bertindak anarkis. Penegakan hukum tidak akan pandang bulu dan kami tidak mau ditekan oleh pihak manapun," kata Hadiatmoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com