Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk Ganggu Pencarian

Kompas.com - 26/08/2012, 02:56 WIB

Balikpapan Kompas - Hingga Sabtu (25/8), pesawat carter jenis Piper Navajo Chieftain PA 31 yang hilang kontak pada Jumat siang belum juga ditemukan. Tim gabungan bersama warga setempat mencari di tiga lokasi di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, tetapi terganggu cuaca buruk.

”Pencarian sepanjang Sabtu (kemarin) belum bisa optimal karena seharian turun hujan. Cuaca juga mendung. Namun, sempat naik satu helikopter untuk mencari. Sementara pencarian dari air, speedboat terus bergerak seharian,” ujar Ajun Komisaris Besar Budi Santosa.

Sebagian lokasi yang diperkirakan tempat jatuh pesawat, baik dari koordinat yang dilacak melalui GPS maupun laporan warga, telah dicek. Dari koordinat GPS, menurut Budi, ada tiga perkiraan lokasi. Pertama, di Desa Sangkima, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, yang berada di area Taman Nasional Kutai (TNK).

Kemudian, masih di wilayah Kutai Timur, yakni di posisi sekitar PT Indominco, di sebelah barat sekitar jalan tambang damai (ke arah Sebulu). Koordinat pencarian lainnya di sekitar Telaga Bening, jalan ruas Kota Bontang-Sangatta. Pencarian di Telaga Bening nihil. Lokasi di PT Indominco baru sebagian disisir, sedangkan di Sangkima kemungkinan hari Minggu ini dicari.

Laporan masyarakat

Selain itu, lanjut Budi, tim juga mengecek laporan-laporan warga, mulai dari yang mendengar suara gemuruh hingga melihat sesuatu yang diduga pesawat. Antara lain di Desa Teluk Kaba (Kutim), Desa Marangkayu (Kutai Kartanegara), Desa Kanaan (Kota Bontang), dan Desa Kandolo (Teluk Pandan, Kutim). Namun tidak ditemukan pesawat tersebut.

”Tim SAR dan Satbrimob Polda Kaltim, malam ini (Sabtu malam) bergabung dengan personel dari TNK untuk mencari. Namun, pencarian lebih memungkinkan dilakukan besok (Minggu). Semoga besok cuaca cerah, dan tim bisa mencari lebih optimal. Kami juga berharap banyak pada informasi dari masyarakat,” ujar Budi.

Kepala Bandara Temindung Kota Samarinda Rajoki Aritonang mengutarakan, hari Minggu ini, menurut rencana akan dikerahkan lima helikopter untuk mencari. ”Semua anggota tim mencari secepatnya,” ujar Rajoki.

Seperti diberitakan, pesawat berangkat dari Kota Samarinda menuju Kota Bontang dinyatakan hilang kontak pada Jumat (24/8) siang. Pesawat berpenumpang empat orang itu— satu WNA—sedang melakukan survei pemetaan udara. Pesawat carter ini bernomor registrasi PK-IWH dengan kapten Marshal Basir.

Tiga penumpang lain adalah Kapten Suyoto (sebagai pemandu), Janri Hendrizal, dan Peter John Elliot, warga Australia. Peter dan Janri adalah penyurvei.

Pesawat buatan tahun 1978 itu milik PT Intan Angkasa yang dicarter oleh Elliott Geophysics International untuk melakukan pemetaan udara. (Pra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com