Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raket Nyamuk Sebagai Penyulut Kebakaran di Jakarta

Kompas.com - 25/08/2012, 20:17 WIB
Ratih Prahesti Sudarsono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kebakaran yang melanda Jakarta dan sekitarnya belakangan ini salah satu penyebabnya adalah percikan api dari raket nyamuk elektrik, yang menyambar ember berisi bensin.

"Selama 13 hari Operasi Ketupat Jaya 2012, dari 11 Agustus hingga 23 Agustus, ada 49 kejadian kebakaran. Penyebabnya bermacam-macam, namun sebagain besar yakni 30 kasus, karena arus pendek listrik," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Sabtu (25/8/2012) sore.

Penyebab lain menurut Rikwanto, antara lain karena percikan api elektrik dari raket nyamuk elektrik yang menyambar ember bensin di sebuah kios (1 kasus), api bakaran sampah yang menyambar rumah (6 kasus), kompor atau tabung gas meledak (3 kasus), menainkan korek api (1 kasus), seorang penerita ayan yang melemparkan tv (1 kasus), dan sembarangan membuang puntung rokok menyala (1 kasus).

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya ini, hasil penelitian awal, dengan memeriksa sejumlah saksi dan bekas-bekas kebakaran, disimpulkan kebakaran terjadi secara wajar dan dapat diterima akal. Alasannya sebab terjadinya kebakaran jelas.

"Belum ditemukan kebakaran yang disebabkan faktor kesengajaan atau disengaja seseorang. Kami juga belum menerima laporan dari seseorang atau masyarakat yang menduga kebakaran sebuah rumah atau permukiman karena ada yang sengaja membakarnya," katanya.

Sekarang kasus kebakaran menjadi sangat banyak, lanjutnya, karena saat ini musim kemarau. Kebetulan lagi ada dalam masa pemilihan kepada daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

"Jadi, ada saja yang melibat kasus kebakaran ini dari kacamata politis. Namun kami pastikan, sampai saat ini tidak atau belum ditemukan kasus kebakaran karena unsur disengaja," ujar Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com