Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Banjir Bandang Bukit Lawang

Kompas.com - 24/08/2012, 02:38 WIB

Langkah lainnya, warga kini kian berhati-hati dalam membangun rumah atau penginapan. Meski tetap membangun di tepi sungai, tetapi mereka mundurkan sekitar tiga meter dari bibir sungai. Namun, masih ada beberapa yang membangun persis di tepi sungai. Menurut Bambang, ia sudah memberi tahu hal itu berbahaya, tetapi ada juga warga yang nekat. Jumlah penginapan dan hotel di sepanjang Sungai Bahorok di Bukit Lawang kini sekitar 300 unit.

Warga pun meyakini bencana bukan ditentukan oleh faktor tunggal, seperti hutan gundul atau hujan lebat. Faktor lain bisa berupa minimnya penahan air sungai. Karena itu, warga beramai-ramai menanam pohon di tepi sungai.

Mereka juga sengaja memberi jarak berupa lahan kosong 3-5 meter antara sungai dan bangunan. Lahan itu ditanami berbagai tanaman keras seperti trembesi, waru, mahoni, sengon, dan angsana.

Sekitar 250 keluarga menanam pohon dengan tenaga dan biaya sendiri. Satu keluarga menanam 10-40 pohon. Kini pohon itu setinggi 2-3 meter.

”Pohon itu menjadi pelindung kami seandainya air bah datang lagi. Setidaknya kerusakan bangunan tidak separah dulu,” kata Jeje (36), pemilik Warung Sundana. Dia kehilangan warung dan penginapan saat air bah menghantam tahun 2003.

Pohon itu juga untuk memelihara keelokan Sungai Bahorok. Sungai yang membelah Desa Bukit Lawang itu dimanfaatkan warga untuk obyek wisata dan rekreasi. Bencana mengajarkan kearifan terhadap lingkungan.

(Mohammad Hilmi Faiq)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com