Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transportasi Publik Belum Diprioritaskan

Kompas.com - 23/08/2012, 02:54 WIB

BOGOR, KOMPAS - Kemacetan arus lalu lintas menuju kawasan wisata Puncak kian parah akibat kapasitas jalan yang tak sebanding dengan volume kendaraan. Namun, Pemerintah Kabupaten Bogor belum menjadikan penyediaan transportasi publik sebagai prioritas utama guna menyelesaikan kemacetan kronis di wilayah itu.

Pada libur Lebaran, Rabu (22/8), volume kendaraan yang begitu padat membuat pengaturan arus searah, menuju dan turun dari Puncak, tidak banyak memberikan dampak. Antrean kendaraan terlihat dari selepas Gerbang Tol Jagorawi di Ciawi hingga pertigaan Gadog.

Bus-bus besar carteran yang jumlahnya bertambah banyak dibandingkan dengan hari sebelumnya membuat antrean semakin parah karena hanya bisa melaju lambat di tanjakan Selarong. Akibatnya, kendaraan berbadan kecil harus menunggu antre di belakangnya karena sebagian bus juga mengambil jalur kanan.

1 kilometer per jam

Chandra (42), warga Jakarta Barat yang hendak ke Puncak, menghabiskan waktu 3 jam dari Gerbang Tol Jagorawi di Ciawi menuju pertigaan Gadog yang berjarak 3 kilometer, antara pukul 09.00 dan pukul 11.00. Artinya, pengendara hanya melaju dengan kecepatan 1 km per jam.

Menurut Kepala Bagian Operasi Polres Bogor Komisaris Yudianto A Nugroho, petugas di lapangan kewalahan mengatasi kemacetan arus lalu lintas meski sudah memberlakukan jalur searah. Jika kondisi ini terus dibiarkan, beberapa tahun mendatang bukan tidak mungkin jalur menuju Puncak benar-benar akan stagnan saat liburan.

Perlu lahan parkir luas

Sebelumnya, peneliti Laboratorium Transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mengusulkan agar Pemkab Bogor membatasi kendaraan pribadi menuju Puncak. Pemkab juga perlu menyediakan lahan parkir dan transportasi publik menuju dan di kawasan Puncak (Kompas, 22/8).

Kepala Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kabupaten Bogor Soebiantoro Wirjatmo mengaku sempat tercetus rencana membangun lokasi parkir yang luas bagi pengunjung Puncak di daerah Ciawi.

Pengunjung lalu diangkut ke Puncak dengan tranportasi publik, bisa berupa bus atau kereta gantung. Sementara itu, kendaraan warga setempat diberi stiker untuk membedakan dengan pengunjung kawasan Puncak.

”Setidaknya lahan parkir butuh lahan lima hingga 10 hektar. Hanya saja, kami merasa tidak sanggup membiayainya sehingga harus dengan investor atau dari APBN. Karena itu, ini masih termasuk program jangka panjang,” tuturnya.

Dalam jangka menengah, kata dia, Pemkab Bogor menilai pembangunan jalan alternatif Sentul (Babakanmadang) hingga Cianjur bisa menjadi salah satu solusi. Jalan itu bisa digunakan warga yang hendak menuju Cianjur sehingga tidak harus melewati Puncak terlebih dahulu. (GAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com