Pilkada Sumut Digelar Tujuh Bulan Lagi

MEDAN, KOMPAS.com - Pemilu Kepala Daerah Sumatera Utara bakal digelar tujuh bulan lagi, tepatnya pada hari Kamis, 7 Maret 2013 dengan biaya Rp 700 miliar.

Pilkada kali ini akan sedikitnya bakal diikuti 11.300.526 jiwa, dari jumlah penduduk sebanyak 15.977.383 jiwa sesuai daftar penduduk potensial pemilih pilkada (DP4), yang diserahkan ke Pemrov Sumut tanggal 1 Juni 2012 lalu.

Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, dalam temu pers usai rapat Forum Koordinasi Pimpinan daerah (FKPD), Selasa (14/8/2012), mengatakan, biaya pilkada Rp 700 miliar meliputi anggaran putaran pertama Rp 394.020.355.163, dan putaran kedua Rp 109.313.513.149 sehingga jumlahnya Rp 503.333.868.312

Sementara Panwaslu mengajukan dana tahun 2012 sebesar Rp 57.920.270.000, dan tahun 2013 Rp 65.464.257.500, sehingga total Rp 123. 384.527. 500

Adapun desk pilkada mengajukan anggaran Rp 1,8 miliar. Adapun biaya penyamaian visi dan misi calon di DPRD serta pelantikan gubernur dan wakil gubernur, akan diajukan menyusul.

"Untuk biaya pengamanan akan diajukan Kapolda Sumut. Seluruh pembiayaan dalam bentuk hibah, dan ditampung dalam APBD 2012, RAPBD 2012 dan RAPBD 2013," kata Gatot.

Gatot mengatakan, Prmprov Sumut bersama DPRD pada prinsipnya tidak akan menghalangi atau menghambat, apalagi menunda pelaksaan Pilkada. "Terkait dengan pembiayaan, pemerintah akan mengupayakannya," tegas Gatot.

Seluruh pimpinan FKPD, lanjut Gatot, sepakat, pelaksanaan pilkada berpegang teguh pada azas kepatutan dan kewajaran, efektifitas dan efesiensi juga akuntabilitas dan transparansi anggaran.

"Para pimpinan yang tergabung dalam FKPD Sumut sepakat, siap melaksanakan, mengamankan, dan mendukung seluruh tahapan pilkada," kata Gatot.

Meskipun pelaksanaan pilkada masih tujuh bulan lagi, suhu politik di Sumatera Utara sudah hangat sejak beberapa bulan lalu.

Baliho belasan bakal calon sudah bertebaran di jalanan di Sumut, terutama Kota Medan, meskipun belum jelas partai yang bakal mengusung bakal calon itu. Sejumlah bakal calon sudah berkampanye baik diam-diam atau terbuka.  (*/WSI)