Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Berusia 512 Tahun Itu Masih Berdiri Kokoh

Kompas.com - 13/08/2012, 21:35 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL,KOMPAS.com -- Masjid Agung Kendal, Jawa Tengah yang terletak di Jalan Raya Barat (depan pusat perkantoran pemerintahan) Kendal, adalah masjid tertua di Kabupaten Kendal. Masjid tersebut dibangun sekitar tahun 1500 Masehi, atau tepatnya 1210 H oleh Wali Joko. Masjid itu kini sudah berusia 512 tahun.

Seiring berjalannya waktu, masjid yang berdiri gagah di pusat Kota Kendal ini telah mengalami delapan kali renovasi. Ketua Harian I Masjid Agung Kendal, KH. Makmun Amin menjelaskan, masjid tersebut dibangun sekitar abad 15, yaitu pada zaman Kesultanan Demak. Masjid tersebut dibangun oleh Raden Suweryo atau biasa dikenal dengan Wali Joko.

"Wali Joko merupakan salah satu santri Sunan Kalijaga, yang ditugasi untuk menyebarkan agama Islam," kata Makmun Amin.

Makmun Amin melanjutkan, bangunan awal Masjid Agung Kendal menyerupai Masjid Agung Demak, yaitu tidak terdapat kubah, pada atapnya berbentuk seperti prisma. Luas bangunan waktu itu hanya 27x27 meter. Sedangkan atapnya terbuat dari sirap (susunan kayu tipis, red) yang bersusun tiga.

"Sekarang luasnya menjadi 50 x 50 meter persegi. Atapnya juga sudah diganti dengan asbes," jelasnya.

Sejumlah peninggalan asli bangunan dari Wali Joko adalah 16 tiang penyangga masjid dengan masing-masing berdiameter 40 centimeter. Peninggalan asli lainnya yaitu kusein, jendela dan daun pintu masjid. Selain itu adalah mimbar kotbah dan juga Maksuroh (tempat shalat pejabat zaman dulu, red) yang terdapat di sebelah kiri mimbar.

"Tiang penyangga yang asli ada di bangunan utama, tapi sekarang sudah dilapisi agar lebih kuat menjadi sekitar 60 cm. Dan sekarang tiang total menjadi 80 tiang, soalnya sudah ditingkat," ujarnya.

Penulis buku Babad Tanah Kendal, Hamam Rohani menceritakan, sang pendiri masjid Kendal, Wali Joko yang memiliki nama kecil Jaka Suwirya adalah kakak-beradik dengan Sunan Katong. Konon Wali Joko dimakamkan di Kaliwungu.

Saat masih muda, Wali Joko bernama Pangeran Panggung, merupakan putra bungsu Prabu Kertabumi atau Prabu Brawijaya V dengan Permaisuri Dewi Murdaningrum, seorang putri dari Kerajaan Campa (ada yang menyebutkan Kamboja atau Thailand saat ini).

"Berdasarkan beberapa buku yang saya baca, Wali Joko masih memiliki hubungan darah dengan Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak Bintoro. Dimana, Raden Patah adalah putra Prabu Kertabumi dengan Permaisuri putri Kerajaan Campa, Dewi Kian," kata Hamam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com