Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Myanmar Terbuka untuk Bantuan Asing

Kompas.com - 10/08/2012, 22:45 WIB
Pascal S. Bin Saju

Penulis

NAYPYITAW, KOMPAS.com - Presiden Myanmar, Thein Sein, menyatakan sangat senang dan terbuka menerima bantuan asing terkait kasus Rohingya.

Myanmar siap memfasilitasi bantuan, agar disalurkan kepada kelompok masyarakat sasaran yang telah menjadi korban.

Hal itu diungkapkan Sein dalam pertemuan tertutup dengan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, Jumat (10/9/2012) petang di kantor Presiden Myanmar di Naypyitaw. Kota ini terletak empat jam perjalan darat atau satu jam terbang dari Yangoon.

Jusuf Kall mengatakan, dari penjelasan Sein diketahui bahwa Myanmar tidak tertutup terhadap bantuan asing seperti yang diisukan selama ini. Sein juga meminta pandangan dan pendapat, bagaimana supaya konflik itu tidak berlanjut atau berakhir damai.

"Saya katakan, berdasarkan pengalaman kita di Ambon dan Poso, kehidupan masyarakat yang terlibat konflik harus diharmoniskan, disatukan lagi. Itu harus didorong," kata Kalla.

Kasus kriminal yang berujung konflik sektarian di Rakhine, yakni pertikaian antara etnis Rohingya beragama Islam dan etnis lokal beragama Buddha, terjadi pada Juni lalu. Diawali kasus perkosaan, lalu diikuti pembunuhan sebagai balas dendam.

Menurut Jusuf Kalla, bantuan kepada masyarakat di Rakhine tidak boleh bersifat sektarian pula. Lembaga asing, atau negara mana pun, termasuk dari negara Muslim, agar memberikan bantuan tidak hanya kepada warga etnis Rohingya, tapi juga etnis lain yang menjadi korban pertikaian bernuansa SARA itu.

Pendekatan harmoni harus didorong sebagai kunci bagi penyelesaian kasus. Hal itu pula yang diharapkan Sein dalam pertemuan dengan Jusuf Kalla.

Sein berharap, Indonesia dapat berperang membantu Myanmar agar bisa menjelaskan kepada komunitas internasional, tentang duduk persoalan di Rakhine itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com