Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ricuh, Pembagian Zakat di Rumah Dinas Bupati Sampang

Kompas.com - 09/08/2012, 19:21 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SAMPANG, KOMPAS.com — Pembagian zakat oleh Bupati Sampang, Jawa Timur, Noer Tjahja, Kamis (9/8/2012), kepada ribuan warga di depan Pendapa Kabupaten Pamekasan, diwarnai kericuhan. Warga berdesak-desakan dan rela berjemur demi mendapatkan uang Rp 100.000.

Sejak pagi, warga miskin dari beberapa daerah dan para penarik becak sudah memadati depan pagar pintu masuk pendapa. Padahal petugas pembagian uang tersebut belum datang.

Sahuri, warga Jalan Rong Tengah, Kecamatan Kota Sampang, mengaku, mulai pagi bersama tetangga lainnya sudah menunggu di depan pendapa. "Kami dapat kupon agar datang pagi hari. Tapi sampai siang belum ada petugas yang akan memberikan uang," ungkapnya.

Setelah petugas pembagian uang datang, warga tiba-tiba langsung merangsek ke pagar pintu pendapa, baik sisi timur maupun sisi barat. Satu peleton keamanan dari Polres Sampang nyaris kewalahan menghadang mereka. Bahkan polisi harus bertindak kasar agar warga bisa tertib.

Namun, warga tidak mengindahkan peringatan polisi untuk tertib. Polisi pun terpaksa menggunakan Tun Gun untuk menghalau warga. Sebagian warga ada yang jatuh hingga terinjak warga lainnya.

"Terpaksa anggota kami bersikap kasar karena warga sudah tidak bisa ditertibkan dan dikendalikan lagi," kata Kasat Shabara Polres Sampang Heri Darsono. Setelah polisi bertindak kasar, warga mulai tertib.

Ditemui di  sela pembagian uang, Bupati Noer Tjahja mengatakan, pemberian uang itu sudah menjadi agenda tahunan sejak dirinya menjadi bupati. "Dananya bukan dari saya pribadi saja, tetapi dari pegawai di Pemkab Sampang yang diberikan kepada fakir miskin di Sampang," tandasnya.

Setelah acara pembagian uang selesai, puluhan sandal tanpa pasangan milik warga ditinggal di halaman pendapa. Sat Pol PP enggan membersihkannya karena khawatir akan diambil lagi oleh pemiliknya. "Tadi waktu warga desak-desakan sampai lupa kalau sandalnya lepas," terang Sucipto, anggota Pol PP yang biasa berjaga di pendapa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com