Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tuntutan Demonstran di Kedubes Myanmar

Kompas.com - 09/08/2012, 14:39 WIB
Joe Leribun

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para demonstran yang bergabung dalam Masyarakat Peduli Rohingya (MPR) dan Jaringan Pemuda dan Remaja Muslim Indonesia berunjuk rasa depan Kedubes Myanmar, Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2012) pukul 11.00 WIB. Mereka menyampaikan enam tuntutan dalam menyikapi aksi kekerasan terhadap warga minoritas Rohingya di Ankara Myanmar.

Pertama, mengutuk segala bentuk aksi kekerasan dan penganiayaan terhadap kaum muslim minoritas Rohingya.

Kedua, mendesak pemerintah dan masyarakat Myanmar menghentikan upaya pembersihan etnis terhadap kaum minoritas Rohingya.

Ketiga, menuntut pemerintah Myanmar untuk mengakui eksistensi etnis Rohingya sebagai warga Myanmar, sebagaimana 135 etnis lainnya.

Keempat, mendesak OKI (Organisasi Konferensi Islam) untuk mengambil langkah-langkah diplomatik dalam mencari solusi bagu masyarakat Rohingya.

Kelima, memulangkan Dubes Myanmar dan tidak mendukung Myanmar sebagai Ketua ASEAN sampai pemerintah Myanmar memulihkan kembali hak warga etnis Rohingya.

Enam, mendesak negara penampung para pengunsi Rohingya untuk memperlakukan mereka sebaik mungkin.

Saat ini, para demonstran mendesak masuk ke dalam komplek Kedubes Myanmar yang dijaga ketat aparat kepolisian. Para demonstran kecewa karena hingga saat ini belum ada pihak dari Kedubes Myanmar yang menanggapi tuntutan para demonstran.

Sebagai bentuk protes, para demostran menyegel gerbang utama Kedubes Myanmar di Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat. Rencananya, para demostran akan kembali berunjukrasa di dari Bundaran HI menuju Istana Presiden, pada hari Minggu (12/8/2012).

"Kami akan datang dengan massa yang lebih banyak untuk menuntut pemerintah kita dan OKI, mendesak Pemerintah Myanmar agar menghentikan kekerasan terhadap muslim Rohingya, dan mengakui mereka sebagai salah satu etnik di Myanmar," ungkap Ahmad, orator dalam aksi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com