Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenggak Dextro Sambil Ditato, Seorang Pria Tewas

Kompas.com - 08/08/2012, 16:23 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com -- Seorang pemuda, Adi (23) warga Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Semarang tewas usai menenggak 19 butir pil Dextro, Rabu (8/8/2012). Pil tersebut dikonsumsi dengan minuman rasa buah untuk mengurangi rasa sakit akibat tato tengkorak naga yang baru dibuat di bagian punggung.  

Berdasarkan informasi yang didapatkan, nasib nahas itu bermula ketika korban membuat tato pada Selasa (7/8/2012) malam. Dibantu rekannya, korban memanggil seorang tukang tato untuk melukis gambar berbentuk tengkorak naga di bagian punggung agar terlihat sangar. Pembuatan tato tersebut dilakukan di salah satu rumah tetangga korban.

Dalam proses penyelesaian gambar tato, korban merasa tidak kuat menahan rasa sakit akibat tusukan jarum. Melihat kondisi itu, rekan korban menyarankan korban untuk meminum pil Dextro agar tidak merasa sakit. Sayangnya, korban langsung meminum 19 butir dengan air minum rasa buah tanpa memikirkan efek samping yang ditimbulkan.  

Pengerjaan tato tersebut selesai pada Rabu (8/8/2012) dini hari. Karena obat yang diminum terlalu banyak, korban terlihat lemah dan tidak kuat berjalan sehingga harus diantar teman-temannya saat akan pulang ke rumah.  

Pagi harinya, istri korban mencoba membangunkan namun ternyata korban ditemukan sudah tidak bernyawa. Sedangkan kondisi punggung korban sedikit berdarah akibat jarum tato tersebut. Korban diduga tewas akibat over dosis.  

Kapolres Ngaliyan, Semarang Kompol Slamet R membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan pihaknya sudah meminta keterangan tiga rekan korban yang ketika itu menunggui korban saat membuat tato.

"Dugaan kuat korban mengonsumsi pil itu untuk mengurangi rasa sakit," ujarnya.  

Di lokasi kejadian sendiri ditemukan satu bungkus pil Dextro berkapasitas 20 butir yang 19 butir di antaranya sudah diminum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com