Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigran Rohingya: Kami Tak Bisa Kembali ke Myanmar

Kompas.com - 06/08/2012, 11:17 WIB
Aufrida Wismi Warastri

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com -- Sebanyak 26 imigran gelap Rohingya asal Myanmar hingga Senin (6/8/2012) masih ditampung di Rumah Detensi Imigrasi (Rudemin) Belawan, Sumatera Utara. Mereka menunggu statusnya ditetapkan sebagai pengungsi oleh United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Muhammad Yamin (34), salah satu pengungsi menyatakan hanya ingin mendapatkan ketentraman hidup. Tidak peduli di negara mana. Yamin hendak menuju Australia saat ditangkap di Bandar Lampung, Maret lalu.

Yamin keluar dari Myanmar sejak tahun 2010 bersama istri dan tiga anaknya. Ia pergi ke Malaysia dan tinggal di sebuah perkebunan sawit di Kelantan selama satu tahun. Lalu menyeberang dengan kapal boat ke Tanjung Balai, menuju Jakarta via Medan dengan bus, namun tertangkap di Bandar Lampung. Satu anaknya yang kini berumur empat bulan lahir di Indonesia.

"Kami tidak bisa lagi kembali ke Myanmar. Keluarga saya banyak yang dibunuh. Kakek saya bahkan dipenggal kepalanya," tutur Yamin dalam bahasa Indonesia yang patah-patah. "Kami dianggap bukan orang Myanmar, padahal saya lahir di sana. Kami tidak boleh punya KTP," tambahnya.

Kepala Rudenim Belawan Purba Sinaga menyebutkan, dari 136 imigran yang ditampung di Rudenim Belawan, 26 di antaranya adalah suku Rohingya. Sebanyak delapan orang di antaranya anak-anak, dan lima orang perempuan dewasa.

"Mereka akur dengan imigran Myanmar yang bukan Rohingya," kata Sinaga, Minggu (5/8/2012).

Saat ini para imigran masih menunggu proses perubahan status menjadi pengungsi. "Status mereka masih dalam proses menunggu menjadi pengungsi yang ditetapkan UNHCR," kata Sinaga.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Sumatera Utara, Parlindungan Purba yang mengunjungi para imigran mengatakan hanya memastikan para imigran mendapat pelayanan yang baik dari pemerintah. Saat dengar pendapat dengan pengungsi tidak terdengar keluhan pelayanan dari pengungsi.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengatakan, pihaknya berkomitmen membantu pengungsi Rohingya. Saat ini tercatat ada sebanyak 154 pengungsi Rohingya yang masih berada di Sumatera Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com