Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelana Pecahkan Rekor Maraton

Kompas.com - 06/08/2012, 02:30 WIB

London, Kompas - Pelari asal Etiopia, Tiki Gelana (24), yang juga atlet pendatang baru Olimpiade London 2012, mengukir kejutan dengan menjuarai lomba lari maraton putri, Minggu (5/8). Gelana menerobos pita finis ungu setelah berlari selama 2 jam 23,07 menit sekaligus menciptakan rekor baru olimpiade.

Di belakang Gelana, Priscah Jeptoo (Kenya) meraih perak dengan catatan waktu 2 jam 23,12 menit, sedangkan medali perunggu menjadi milik Tatyana Petrova Arkhipova (Rusia) dengan waktu 2 jam 23,29 menit.

Lomba maraton itu berlangsung dalam guyuran gerimis kota London dalam suhu 20 derajat celsius. Rute lomba melewati jalanan kota London dan beberapa tengara kota, antara lain gedung parlemen, Katedral Saint Paul, dan Istana Buckingham.

Wartawan Kompas Yunas Santhani Azis melaporkan, di sepanjang perlombaan, warga kota London mengelu-elukan puluhan pelari putri yang berlaga demi negaranya itu. Kemeriahan ini seiring dengan daya tarik lari maraton yang menempuh jarak sangat jauh, yakni 42,195 kilometer.

Kemenangan Gelana tidak diperhitungkan sebelumnya. Dia baru muncul di barisan pelari terdepan setelah jarak 30 kilometer. Posisi Gelana di belakang Mary Jepkosgei Keitany (Kenya) dan Priscah Jeptoo. Setelah melewati 35 km, Gelana menyalip Keitany dan membuntuti Arkhipova. Kurang dari 2 km sebelum finis, Gelana belum kehabisan napas. Dia malah mempercepat larinya dan meninggalkan Jeptoo, yang terengah-engah di belakangnya. Kemenangan Gelana merupakan kemenangan pelari maraton putri Etiopia kedua di olimpiade setelah Fatuma Roba meraih emas Olimpiade Atlanta 1996.

”Saya senang berlari di tengah hujan. Begitu hujan turun, saya langsung bersyukur kepada Tuhan. Sejak kecil saya biasa berlari saat hujan,” kata Gelana. Menurut juara maraton Amsterdam 2011 dan Rotterdam 2012 itu, dia sempat jatuh karena licin sehingga sikunya cedera.

Pelari putri Indonesia, Triyaningsih (25), finis di urutan ke-84 dari 118 peserta maraton dengan catatan waktu 2 jam 41,15 menit. Pada jarak 5 km, Triyaningsih menduduki posisi ke-52. Namun, setelah menempuh jarak 10 km, pelari asal Jawa Tengah itu terus melorot posisinya dari posisi ke-52 menjadi posisi ke-64, dan terus menurun ke posisi ke-81 setelah mencapai setengah jarak sebelum finis.

Peraih tiga medali emas SEA Games 2011 itu gagal mengulang catatan waktu terbaiknya pada lomba maraton Asian Games 2010 di Guangzhou, China, yaitu 2 jam 31 menit 49 detik. Walau gagal meraih medali, Triyaningsih tetap pelari maraton dari Asia Tenggara dengan catatan waktu terbaik di Olimpiade London.

Pembuktian Jamaika

Di nomor lari cepat, Jamaika membuktikan diri sebagai negara penghasil sprinter kelas dunia. Sprinter Shelly-Ann Fraser-Pryce asal Jamaika meraih medali emas dengan catatan waktu 10,75 detik di final nomor lari 100 meter putri, Minggu dini hari WIB. Fraser-Pryce mempertahankan medali emas yang direbutnya di nomor yang sama pada Olimpiade Beijing 2008 (10,78 detik).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com