Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Cepat Layari Sulut-Filipina

Kompas.com - 03/08/2012, 02:44 WIB

Manado, Kompas - Kementerian Perhubungan menghadirkan kapal cepat untuk melayari wilayah kepulauan perbatasan di Sulawesi Utara hingga Filipina, September mendatang. Kapal cepat menyinggahi sejumlah pulau terluar, mulai Marore, Miangas, hingga Pulau Balut dan Davao di Filipina.

Sheley Sondakh, Sekretaris Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA), Kamis (2/8), mengatakan, transportasi laut di perbatasan Sulut hingga Filipina sangat dibutuhkan warga kedua negara. Disebut kapal cepat karena dari Tahuna, ibu kota Sangihe, ke Balut, Filipina, sekitar 6 jam, lebih cepat dibandingkan kapal rakyat sekitar 10 jam.

Sebanyak 12.000 warga Sangihe dan Talaud setiap tahun bepergian dan berdagang di Filipina selatan. Selama ini warga menggunakan perahu tradisional yang rawan kecelakaan.

Ketua Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Manado-Bitung Alex Wowor mengatakan, pengadaan sarana transportasi laut di wilayah perbatasan dalam rangka mobilitas ekonomi sekaligus menumbuhkan wilayah ekonomi Manado dan Bitung.

Sondakh menambahkan, kapal cepat bantuan Kementerian Perhubungan berkapasitas 100 penumpang berikut komoditas perkebunan dan kelautan.

Hubungan transportasi dua negara yang berlangsung sejak tahun 1994 beberapa kali vakum. Pemerintah pernah menyubsidi kapal penumpang dari Bitung menuju Davao, tetapi hanya berlangsung dua tahun. Pada tahun 2000, kapal Pelni KM Awu juga melakukan pelayaran Bitung-Davao menyinggahi Marore dan Miangas, tetapi juga tak berlangsung lama.

Tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe memberikan subsidi untuk kapal yang melayari wilayah Tahuna dan Gland City, Provinsi Sarangani, Filipina. Namun, hanya berlangsung enam bulan. (ZAL)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com