Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Properti Mewah di Asia Terus Meningkat

Kompas.com - 02/08/2012, 13:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Knight Frank Prime Global Cities Index pada kuartal-2 2012 mencatat, Asia dan Eropa memberikan pengaruh besar terhadap perbaikan kinerja indeks di kuartal kedua tahun ini. Tercatat, harga properti mewah di Asia meningkat sebesar 3.4% selama 6 bulan tahun ini dibandingkan persentasi kenaikan yang negatif pada Maret 2011 lalu sebesar 2.5%.

Tidak jauh berbeda, harga di Eropa naik sebesar 1.3% selama 6 bulan tahun ini. Knight Frank mencatat, hal tersebut menunjukkan perbaikan kinerja dari sebelumnya sebesar -3.4% pada bulan Maret 2011.

Membaiknya kinerja pasar properti mewah di Asia pada kuartal kedua tahun ini terutama disebabkan oleh kuatnya kinerja pasar di kota-kota utama negara berkembang, seperti Jakarta dan Bangkok, ketimbang kota-kota utama di negara maju di Asia seperti Singapura dan Hong Kong. Sementara pertumbuhan harga di Eropa sedikit membaik, meskipun krisis zona Eropa masih mengkhawatirkan dan tidak menentu.

Dengan tingginya prospek rencana bailout atau bantuan suntikan dana yang akan dilakukan, pembeli dan investor properti mewah kelihatannya telah memilah kota-kota utama di Eropa menjadi kota-kota utama dengan kategori segmentasi pasar berbeda. Pembeli dan investor tersebut tidak lagi hanya memperhatikan kota-kota utama yang mampu memberikan permintaan tinggi, baiknya kualitas hidup dan daya tarik dari pembeli dan investor dunia, namun juga peningkatan tren terhadap properti mewah di kota-kota utama yang mampu memberikan daya tahan tinggi akibat dari imbas hutang zona Eropa.

Sebagai contoh, London, Jenewa, dan Zurich, misalnya. Ketiga kota tersebut berada di posisi atas perbaikan pertumbuhan kinerja rata-rata tahunan masing-masing sebesar 10.5%, 6.0%, dan 5.9%. Menurut James Price, dari grup International Residential Development Knight Frank, kinerja positif dari beberapa kota utama di negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat memberikan sinyal, bahwa tren perpindahan lokasi pembelian properti mewah kepada lokasi dengan tingkat jaminan keamanan lebih baik, risiko eksternal lebih rendah dan nilai investasi lebih menguntungkan atau “Flight to Quality” masih merupakan karakteristik utama dari para pembeli dan investor internasional.

James mengatakan, meskipun indeks riset tersebut menunjukkan hasil kinerja positif pada kuartal kedua tahun ini, namun pertumbuhan kinerja keseluruhan pasar properti mewah dunia diperkirakan masih akan stagnan. Menurutnya, sangat sulit melihat kemungkinan pertumbuhan harga yang signifikan dengan pertimbangan risiko-risiko negatif ekonomi global yang sedang dihadapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com