Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Mudik, Sopir Bus Trans Sulawesi Tes Urine

Kompas.com - 01/08/2012, 21:03 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com -- Menjelang mudik Lebaran, seluruh sopir bus trans Sulawesi menjalani tes urine yang dilakukan aparat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) dan Badan Narkotika Nasional (BNN), Rabu (1/8/2012). Selain tes urine, para sopir juga menjalani pemeriksaan kesehatan gratis.

Pemeriksaan urine dan kesehatan ini awalnya dipusatkan di Terminal Regional Daya. Namun karena kondisi Terminal Regional Daya tidak memungkinkan, maka polisi mendatangi tiap-tiap perusahaan otobus (PO) yang berada di Makassar.

Sopir-sopir PO Pipos yang pertama kali menjalani tes urine dan kesehatan. Dalam pantauan Kompas.com, puluhan sopir antre menunggu pemeriksaan di ruang tunggu PO Pipos di Jalan KIMA tidak jauh dari Terminal Regional Daya.

Para sopir ini satu per satu diambil sampel urinenya yang kemudian diperiksa oleh BNN. Setelah itu, mereka diperiksa kesehatan secara gratis oleh tim dokter dari Polda Sulsel. Tes kesehatan meliputi pemeriksaan mata dan tekanan darah.

Ditakutkan, kesehatan sopir yang kurang baik bisa membahayakan jiwa orang lain saat mengemudikan bus.

Pemeriksaan ini digelar atas kerjasama Direktorat Lalu Lintas, Dokter Kesehatan (Dokkes), Biro Operasional Polda Sulsel, BNN Provinsi Sulsel, dan seluruh PO di Makassar.

Kepala Biro Operasional (Karo Ops) Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Azis Simosir yang ditemui di sela pemeriksaan urine dan kesahatan sopir bus Pipos mengatakan, kegiatan ini bertujuan mengantisipasi kecelakaan saat mudik Lebaran nanti. Diharapkan sopir dan penumpang bisa selamat sampai tujuan jika kondisi pengemudi bus dalam keadaan sehat.

"Jadi kita akan melakukan pemeriksaan ke seluruh sopir bus. Setelah itu, kita akan melanjutkan pemeriksaan urine dan kesehatan di pelabuhan. Kita berupaya semaksimal mungkin menciptakan rasa aman saat mudik nantinya," ujar Azis.

Saat ditanya soal pemeriksaan di bandara udara Internasional Sultan Hasanuddin, Azis menyatakan itu bukan kewenangan Polda Sulsel. Sebab, kata dia, bandara merupakan otoritas pihak Angkasa Pura.

"Kalau pemeriksaan terhadap pilot, bukan kewenangan Polda Sulsel, karena ada pihak Angkasa Pura dan BNN pusat. Lagi pula, sudah ada MOU antara pilot, Angkasa Pura dan BNN Pusat sebelum menerbangkan pesawat," tambahnya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Chevy Achmad Sopari mengatakan, jika setelah pemeriksaan, sopir dinyatakan tidak sehat maupun urinenya mengandung alkohol atau zat-zat berbahaya seperti narkotika, maka yang bersangkutan tidak diperbolehkan mengemudi mobil.

"Jika ada sopir yang kondisi kesehatannya tidak baik dan hasil tes urinnya mengandung narkoba, polisi akan meminta kepada PO agar tidak memperbolehkan sopir tersebut mengemudikan mobil dan membawa penumpang. Kalau ada oknum supir yang urinenya positif mengandung narkoba, nanti kita lihat perkembangan selanjutnya," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com