Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Kehancuran di Tolire Jaha

Kompas.com - 01/08/2012, 16:02 WIB

Oleh M Zaid Wahyudi dan Ahmad Arif

KOMPAS.com - Hampir tak ada zona aman di pulau gunung api Ternate, Maluku Utara. Tiga danau kawah di Ternate, yaitu Tolire Jaha atau Tolire Besar, Tolire Kecil, dan Laguna, memberi jejak penting bahwa bahaya letusan Gunung Gamalama bisa terjadi di kawasan padat penduduk Pulau Ternate. Pada masa lalu, letusan itu terbukti sangat mematikan.

Danau Tolire Jaha terletak di barat laut Ternate, berjarak 4 kilometer dari puncak Gunung Gamalama dan 500 meter dari pantai. Danau kawah (maar) berukuran 500 meter x 700 meter ini terbentuk akibat letusan Gamalama pada tahun 1775.

Catatan sejarah menyebutkan, gempa bumi beruntun terjadi beberapa kali di Desa Soela Takomi hingga 5 September 1775. Desa ini terletak 1,5 kilometer dari Kelurahan Takoma saat ini.

Gempa tektonik itu memicu erupsi Gamalama hingga terjadi letusan uap selama beberapa jam pada 7 September dini hari. Suara gemuruh menyertai erupsi yang berlangsung hingga hari terang.

Saat warga sekitar Desa Soela Takomi menengok kampung itu pada siang hari, mereka hanya mendapati lubang kawah yang menganga lebar. Sebanyak 141 warga desa hilang bersama tenggelamnya desa mereka.

Geolog dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Akhmad Zaenuddin, akhir Juni lalu, mengatakan, maar terbentuk oleh letusan freatik Gamalama. Letusan tipe ini terjadi jika panas magma bumi bersentuhan dengan air tanah dalam batuan dasar. Gerak magma ke permukaan dikontrol oleh rekahan (sesar) sebagai akibat gaya ekstensi.

Dapur magma yang membentuk maar umumnya dangkal dan relatif kecil. Menurut Heiken (1971, vide Cas & Wright, 1988) seperti dikutip Sutikno Bronto dan Sri Mulyaningsih dalam ”Gunungapi Maar di Semenanjung Muria”, Jurnal Geologi Indonesia Volume 2 Nomor 1, Maret 2007, letusan maar umumnya terjadi pada lingkungan geologi gunung api besar bersusunan basal.

Pemanasan ini menghasilkan uap bertekanan tinggi. Letusan akan terjadi jika tekanan yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan tekanan batuan penudung (cap rocks) di bagian atasnya atau di permukaan tanah. Letusan freatik ini menghasilkan hamburan material batuan dasar berbagai ukuran.

Jika letusan yang terjadi adalah freatomagmatik, sebagian material magma akan ikut terlontar keluar. Jika yang memicu adalah letusan magmatik, akan ada aliran lava dan awan panas.

Ketika tekanan gas dalam magma melemah, magma akan keluar dalam bentuk lelehan dan meninggalkan jejak dalam bentuk aliran lava, kubah lava, atau sumbat lava.

Sekitar 250 meter barat laut Tolire Jaha terdapat Danau Tolire Kecil. Danau 150 meter x 300 meter ini berada tepat di pinggir laut. Permukaan air danau dan laut dipisahkan oleh pantai pasir putih selebar beberapa meter.

”Tepi danau yang sebenarnya kemungkinan ada di laut. Tepi danau yang kini menjadi pantai berpasir terbentuk dari sedimentasi laut,” kata Zaenuddin.

Permukaan air Danau Tolire Jaha dan Tolire Kecil hampir sama dengan tinggi permukaan air laut. Permukaan air Tolire Jaha berada pada jarak 40-50 meter dari tepi danau dan memiliki kedalaman 80 meter. Adapun kedalaman air Tolire Kecil mencapai 5-10 meter.

Air kedua danau sama-sama tawar. Namun, air Tolire Kecil agak asin akibat limpasan air laut.

Sementara itu, Danau Laguna berada di selatan Ternate. Dari pinggir laut, air danau hanya dipisahkan oleh jalan raya. Jaraknya dari puncak Gamalama saat ini sekitar 5 kilometer.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com