Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Sesali Tertembaknya Angga di Ogan Ilir

Kompas.com - 30/07/2012, 17:49 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyesali tertembaknya Angga bin Dharmawan (12) pada bentrok antara warga Desa Limbung Jaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan dengan Brimob Sumsel. Bocah tersebut akhirnya meregang nyawa di lokasi kejadian.

"Ini patut disesali. Bagaimana pun, kita tidak menginginkan jatuhnya korban. Ini harus diselidiki. Siapa pun yang bertanggung jawab, akan dimintai pertanggungjawabannya," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (30/7/2012).

Bentrokan ini terjadi dua hari setelah Presiden menginstruksikan Kejaksaan Agung dan Badan Pertanahan Nasional menuntaskan konflik lahan yang terjadi di Indonesia. Instruksi ini disampaikan Presiden ketika menggelar rapat di Kejaksaan Agung pada Rabu (25/7/2012) silam.

Terkait bentrok yang terjadi kesekian kalinya ini, Presiden kembali menginstruksikan Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, beserta jajarannya untuk menyelesaikannya. Menko Polhukam Djoko Suyanto dan jajarannya diminta segera mencari solusi terbaik terkait konflik lahan tersebut.

"Tentu ada imbauan agar masyarakat juga bisa menahan diri karena aksi-aksi kekerasan, apa pun bentuknya, sebaiknya tidak terjadi dan harus dihindari," kata Julian.

Selain itu, Kepala Negara juga meminta para pemimpin daerah, mulai lurah, camat, wali kota, gubernur, kepolisian daerah, serta para tokoh agama dapat mengayomi masyarakatnya.

Diberitakan sebelumnya, bentrokan ini merupakan buntut dari konflik panjang yang terjadi di kawasan itu antara masyarakat sekitar dan PTPN VII Cinta Manis. Saat itu, 120 anggota pasukan Brimob memasuki Desa Limbang Jaya guna menyisir dan mencari pelaku pencurian 127 ton pupuk milik pabrik Gula Cinta Manis yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII.

Sebelum sampai di Desa Limbang Jaya, aparat keamanan telah menyisir empat desa lainnya dan menangkap lima warga di keempat desa itu. Aparat keamanan baru memasuki Desa Limbang Jaya Jumat sore, dengan iring-iringan truk. Melihat iring-iringan truk aparat keamanan itu, warga rama-ramai menghadang.

Pejabat Sementara Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Djarod Padakova menjelaskan, pasukan polisi menembak karena membela diri dari serangan warga. Seusai bentrokan, Angga ditemukan tewas denga luka di kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com