Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedelai Mahal, Tahu Jadi Rp 800 Per Potong

Kompas.com - 25/07/2012, 14:56 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com  — Melambungnya harga kedelai sejak beberapa bulan terakhir menjadi keluhan massal para perajin tahu dan tempe di Nusantara, tak terkecuali perajin asal Kota Kediri, Jawa Timur. Para perajin di Kediri harus menurunkan tingkat produksinya karena tingginya harga bahan baku.

Salah satu perajin tahu asal Kelurahan Tinalan, Kediri, Mariono, mengatakan, harga kedelai berangsur naik sejak April lalu dari Rp 5.500 per kilogram menjadi Rp 8.000. Akibatnya, Mariono pun terpaksa melakukan sejumlah cara untuk mempertahankan usaha keluarganya ini. "Biasanya per hari saya memproduksi hingga 2 kuintal tahu. Akan tetapi, setelah harga kedelai naik, saya sehari cuma produksi 60 kilogram," kata Mariono, Rabu (25/7/2012).

Meskipun demikian, Mariono mengaku tidak dapat serta-merta menurunkan kualitas hasil produksinya. Ia khawatir ditinggalkan konsumen. Ia lantas menyiasati dengan memperkecil ukuran dan berat tahu serta menaikkan harga jual dari harga Rp 650 per potong menjadi Rp 800. "Sebenarnya banyak pembeli saya yang mengeluhkan, tetapi ya bagaimana lagi," imbuhnya.

Kenaikan harga kedelai ini juga memengaruhi perkembangan usahanya. Saat ini, yang ia lakukan hanya untuk bertahan. Mariono juga berharap pemerintah secepatnya turun tangan terhadap kondisi ini. "Kalau produksi tetap berjalan, tapi gak bisa jual untuk pelanggan baru," ujar Mariono.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Kediri Hariyadi mengatakan, pihaknya masih belum memutuskan memberikan subsidi bagi para perajin tahu karena masih akan mengevaluasi harga kedelai di pasaran. Menurut dia, kenaikan harga kedelai adalah ulah spekulan dan terjadi tidak merata di wilayahnya.

"Kemarin Sabtu, saya menemani sidak sembako Pak Wali Kota ke tiga pasar. Hasilnya, salah satunya adalah harga kedelai naik karena ulah pedagang. Buktinya, harganya berbeda-beda tiap pasar," kata Hariyadi. "Kami juga sudah ingatkan mereka untuk tidak menaikkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com