PONTIANAK, KOMPAS.com — Kalimantan Barat memproduksi sekitar satu juta ton minyak kelapa sawit mentah setiap tahun. Kapasitas itu kemungkinan akan terus bertambah karena baru sebagian dari satu juta hektar kebun kelapa sawit yang berproduksi.
Meski demikian, Kalbar tak menikmati pajak ekspor minyak kelapa sawit itu. Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak Eddy Suratman, Selasa (24/7/2012), mengatakan, itu terjadi karena CPO produksi Kalbar diekspor melalui beberapa pelabuhan ekspor di Jawa dan Sumatera.
"Supaya Kalbar bisa mendapatkan bagi hasil pajak CPO, mau tidak mau harus segera dibangun pelabuhan internasional di Kalbar," kata Eddy.
Jika pelabuhan internasional untuk ekspor dan impor sudah dibangun di Kalbar, dana bagi hasil pajak yang mendorong peningkatan pembangunan itu akan secara langsung mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.