Tangerang, Kompas
Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu warga mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang tidak memberatkan.
Pemerintah Provinsi Banten akan menggelar pasar murah pada 2 Agustus di Alun-alun Serang. ”Semua kabupaten/kota juga sudah siap menggelar pasar murah. Waktu pelaksanaan pasar murah disesuaikan dengan wilayah masing-masing,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Ranta Suharta saat mendampingi kunjungan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan di Pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten, Kamis (19/7) malam.
Komoditas yang dijual di pasar murah terutama beras, gula pasir, dan telur. Komoditas tersebut akan dijual dengan harga di bawah harga pasaran. ”Ini sudah disepakati. Kami sudah beberapa kali rapat dengan asosiasi pengusaha minyak goreng, pengusaha ritel, dan pemerintah kabupaten/ kota,” ujar Ranta.
Selain membantu warga, kegiatan pasar murah ini juga diharap memberikan efek psikologis ke pasar agar harga-harga terkendali. ”Kami akan terus memantau adanya distorsi ketika pasokan cukup, tetapi harga di pasar naik,” katanya.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menjamin ketersediaan pangan. ”Kalau saya lihat beberapa hari terakhir, dipadu aktivitas kawan eselon I di Kementerian Perdagangan yang sudah memantau di beberapa pasar induk dan non-induk, ketersediaan pangan terjamin,” ungkap Gita.
Ketersediaan pangan dapat dijamin karena tidak ada anomali cuaca, seperti periode sebelumnya. Selain itu, adanya panen raya di beberapa tempat juga telah membuahkan produksi yang sangat mencukupi.
”Memang ada perkecualian, seperti cabai, di beberapa tempat meningkat karena meningkatnya kebutuhan di luar Pulau Jawa,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan
Harga telur ayam, misalnya, menjadi Rp 19.000 per kilogram atau turun dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai Rp 20.000 per kilogram.
”Hari ini harga telur turun