Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Guguran Kubah Lava Gunung Merapi

Kompas.com - 16/07/2012, 02:46 WIB

MAGELANG, KOMPAS.com - Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Yulianto mengatakan, guguran material vulkanik terjadi dari satu kubah lava gunung berapi di perbatasan Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta karena pelapukan pada Minggu.

"Terjadi guguran di kubah lava karena pelapukan, tetapi tidak ada aktivitas dari dalam. Aktivitas vulkanik Merapi hingga saat ini berstatus "Normal," katanya di Magelang, Minggu (15/7/2012).

Ia mengatakan, guguran material dari satu kubah lava itu pada pukul 18.02-18.06 WIB. Akan tetapi, katanya, puncak Gunung Merapi yang pada akhir 2010 memasuki fase letusan disusul dengan banjir lahar melalui berbagai alur sungai hingga 2011 itu, tertutup kabut.

"Secara visual dari Pos Babadan di bagian barat daya puncak Merapi, tidak terlihat guguran itu secara langsung. Kami hanya mendengar terdengar suara guguran," katanya.

Hingga saat ini, pihaknya juga belum bisa memberikan informasi tentang guguran itu berasal dari kubah lava tahun berapa.

Ia membenarkan jika guguran itu mengakibatkan hujan api akan tetapi relatif tipis di sejumlah desa setempat terutama di Kecamatan Dukun dan Sawangan.

"Karena memang ada batuan yang jatuh lalu di puncak itu masih banyak endapan sisa letusan 2010 dalam kondisi kering. Kalau ada batu yang turun menimbulkan debu dan terbawa angin," katanya.

Seorang warga Dusun Grogol, Desa Mangunsoko, Kecamatan Dukun Susanto mengatakan, hujan abu tipis menerpa dusun di kawasan tepi Sungai Senowo itu sekitar pukul 18.55-19.10 WIB.

"Saya baru berjalan di luar rumah melihat hujan abu tipis, orang-orang juga melihat. Jelas kalau itu hujan abu dari Merapi," katanya.

Abu tipis dari puncak Merapi itu menempel di genting rumah warga setempat dan dauh pepohonan di sekitarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com