Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Ali: Kriminalisasi Hakim Tidak Tepat

Kompas.com - 13/07/2012, 15:51 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali mengungkapkan, kriminalisasi terhadap hakim tidak tepat karena keberadaan hakim dijamin oleh konstitusi. Kriminalisasi terhadap hakim dalam menjatuhkan putusan perkara peradilan sangat bertentangan dengan kontitusi negara hukum yang secara universal para hakim bersikap independen, tidak memihak.

"Hakim itu dijamin oleh konstitusi makanya kalau ada yang menyebutkan hakim dikriminalisasi ya keliru itu. Perlu saya tegaskan jika kekuasaan Hakim adalah mandiri dan merdeka," ujar Hatta Ali di Jakarta, Jum'at (13/07/2012).

Lebih lanjut Ali menjelaskan, pendapat pakar hukum internasional dan publik telah menyebutkan bahwa kriminalisasi hakim bertentangan dengan konstitusi negara Indonesia sebagai negara hukum yang justru mengedepankan amanah kekuasaan kehakiman. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dam keadilan.

Ali juga berharap pada Ikatan Hakim Seluruh Indonesia (Ikahi) untuk turut pula memperjuangkan independensi hakim. "Ikahi harus memperjuangkan idependensi hakim untuk keseluruhan dengan totalitas," pesannya.

Secara terpisah, Djoko Sarwoko, Ketua Muda Bidang Pidana Khusus dan Juru Bicara MA, mengungkapkan bahwa independensi hakim bersifat universal karena setiap hakim yang memutus perkara dengan itikad baik memiliki apa yang disebut dengan kekebalan personal (imunity life).

Dia menjelaskan ketika seorang hakim memutuskan perkara dengan itikad baik lalu diancam pidana misalnya seperti pasal 7 ayat 2 RUU Pengadilan Anak yang mengatakan apabila hakim tidak melakukan diversifikasi atau penyelesaian perkara di luar pengadilan maka diancam hukuman kurungan dua tahun merupakan bentuk kriminalisasi hakim.

Menurutnya pasal tersebut justru mengancam independensi hakim. "Pasal RUU Pengadilan anak yang telah saya sebutkan tadi saya kira merupakan ancaman terhadap independensi hakim. Saya perlu garis bawahi juga bahwa sekali lagi indepensi hakim adalah merupakan mahkotanya kekuasaan kehakiman jadi kriminalisasi hakim saya kira tidak sepatutnya terjadi di negara hukum seperti Indonesia," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com