Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimungkinkan, Reservasi Awal untuk Penyeberangan di Merak

Kompas.com - 13/07/2012, 03:36 WIB

Jakarta, Kompas - Apabila sistem informasi di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni sudah terbangun, hal itu memungkinkan reservasi penyeberangan dalam beberapa hari ke depan. Tujuannya, mengatur aktivitas penyeberangan sejak dini sehingga dapat meminimalisasi antrean truk.

”Jadi apabila dianalogikan dengan penerbangan, semacam city check-in. Namun, memang harus lebih dulu dibangun teknologi informatika yang mumpuni,” kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Kamis (12/7), di Jakarta.

Rabu lalu, Bambang Susantono memimpin rapat di Pelabuhan Merak dengan Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda), dan peneliti transportasi dari Institut Teknologi Bandung.

”Di dalam reservasi truk, nanti dapat disampaikan ukuran dimensi dan bobot muatan sehingga dapat diarahkan untuk masuk di kapal feri tertentu,” ujar Bambang Susantono. Dia mengatakan, metode itu dapat mempercepat proses bongkar muat barang.

Dalam pengamatan Kompas, pelabuhan penyeberangan di Indonesia malah mundur. Beberapa tahun lalu dicanangkan tiket elektronik di semua pelabuhan penyeberangan di ”sabuk selatan” dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur.

Akan tetapi, program yang mengandalkan teknologi informasi tersebut tidak diperluas di pelabuhan penyeberangan lain oleh direksi terbaru PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan. ”Data asal dan tujuan truk yang rutin melintas di Merak, misalnya, juga belum tersedia,” ujar Bambang Susantono.

Presiden Direktur PT Marga Mandala Sakti (MMS) Wiwiek D Santoso mendukung penyampaian informasi kondisi di Merak kepada perusahaan pengangkutan untuk mencegah kemacetan menjelang pelabuhan.

”Kami terkena imbas negatif. Karena antrean truk memasuki jalan tol, beban berat truk merusak konstruksi jalan tol kami,” tuturnya. PT MMS kini mengoperasikan Tol Tangerang-Merak.

Ketua Umum Organda Eka Sari Lorena mengatakan, sistem teknologi informasi haruslah solusi jangka pendek. ”Jangka panjang tetaplah revitalisasi dermaga, pengembangan terminal penumpang, hingga penahan gelombang yang lebih baik,” kata Eka.

”Pembenahan Merak ini soal serius karena menyangkut konektivitas dua pulau utama di Indonesia. Pemerintah benar-benar harus tegas menuntaskan kemacetan,” ujar Eka. Dia menambahkan, terbangunnya Jembatan Selat Sunda belum pasti. (RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com