PONTIANAK, KOMPAS.com — Ekspor minyak sawit mentah dari Indonesia, termasuk dari Kalimantan Barat, mulai terkena imbas krisis di Eropa. Permintaan dari Eropa mulai berkurang sehingga menyebabkan harga CPO di dalam negeri turun.
Ketua Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI) Kalimantan Barat Ilham Sanusi, Selasa (10/7/2012), mengatakan, dalam empat bulan ini, harga minyak sawit mentah (CPO) turun dari Rp 9,15 juta per ton menjadi Rp 8,2 juta per ton. "Harga turun karena permintaan dari perusahaan-perusahaan berkurang," ujar Ilham.
Perusahaan-perusahaan pengolahan CPO biasanya menampung CPO untuk kebutuhan selama satu tahun. Namun, belakangan ini permintaan berkurang karena pengaruh krisis. Ilham yakin, pengaruh krisis Eropa dan turunnya harga CPO tidak akan berlangsung lama. Pasalnya, produksi CPO akan mulai turun seiring datangnya musim kemarau. Dengan demikian, harga CPO bisa terdongkrak lagi.
Produksi kelapa sawit biasanya akan turun saat musim kemarau karena suplai air ke tanaman berkurang. Produksi CPO dari Kalbar berfluktuasi pada kisaran 1 juta ton per tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.