Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan 56 Pil Berbahaya di Saku Korban

Kompas.com - 06/07/2012, 15:38 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, menemukan puluhan pil daftar G (Gevaarlijk: berbahaya) pada saku salah satu korban tewas kecelakaan di Simpang Empat Semampir, Jalan Mayor Bismo, Jumat (6/7/2012) dini hari. Namun, polisi belum menemukan hubungan antara pil tersebut dan kecelakaan ini.

"Saat mengevakuasi korban terakhir, sopir, petugas menemukan pil diazepam sebanyak 56 butir dari saku celananya. Diazepam ini adalah obat yang dikonsumsi oleh orang yang tengah banyak pikiran atau gelisah agar bisa tidur," kata Ratno Kuncoro.

Obat tersebut ditemukan di saku celana Andi (45), sopir cadangan mobil Innova. Saat kecelakaan terjadi, Andi tengah tidak mengemudi, ia duduk di bangku belakang. Sementara kemudi dipegang oleh Khoirul Fadhli, sopir utama.

Atas penemuan itu, polisi akan melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan jenis obat maupun kemungkinan adanya pengaruh obat tersebut terhadap perilaku mengemudi. "Kita lakukan uji lab darah ke Polda. Hasilnya mungkin bisa diketahui sekitar dua hari lagi. Tidak hanya pada sopir, kita lakukan tes juga pada dua sopir kendaraan lainnya," imbuh Ratno Kuncoro.

Sementara itu, Jenda Ingan Mahuli Ketaren, korban selamat mobil Innova, menampik dugaan kepolisian tentang penggunaan obat tersebut oleh para sopirnya. Ia meyakinkan bahwa kedua sopir tersebut adalah karyawan pribadinya sehingga tahu kebiasaan mereka. "Saya tahu mereka bukan pemakai seperti itu (obat). Sopir yang mengemudi itu bukan perokok, sementara yang ada di belakang itu memang perokok, tapi kalau dia dibilang ada obat-obat, ya saya enggak tahu," kata Jenda Ingan Mahuli Ketaren saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri.

Selain itu, pria yang kehilangan seorang istri dan dua anaknya dalam kejadian ini juga menampik dugaan awal polisi bahwa kelelahan sopir sebagai penyebab utama kecelakaan tersebut. Mahuli Ketaren yakin penyebabnya adalah kecerobohan dari sopirnya. Sebab, menurutnya, cara membawa mobil oleh si sopir telah diingatkan sejak awal. "Istri saya telah mengingatkan dan bilang kalau enggak bisa tidur karena cara mengemudi sopir," kata Jenda Ingan Mahuli Ketaren.

Sebagaimana diberitakan, tiga kendaraan terlibat kecelakaan di Semampir sekitar pukul 01.30 Wib. Kejadian tersebut bermula saat mobil Innova silver dengan nomor polisi BK 1192 KI yang dikemudikan oleh Khairul Fadhli (29) warga Krueng Bate, Kecamatan Kluet Utara, Aceh Selatan, melaju dari arah timur ke barat. Sesampainya di Simpang Empat, pada waktu bersamaan muncul truk kontainer dengan nopol L 8767 UR yang dikemudikan oleh Imam Supii (40), warga Bungurasih Utara, Waru, Sidoarjo, yang datang dari arah utara ke selatan.

Karena jarak yang begitu dekat, kedua kendaraan bersenggolan dan membuat truk kontainer oleng ke kanan dan menabrak mobil Panther warna merah dengan nopol AD 8437 JB yang dikemudikan oleh Sujarwo (39), warga Wonorejo, Kencong, Jember, yang datang dari arah selatan ke utara. Truk kontainer kemudian terguling ke kiri dan menimpa mobil Innova.

Seluruh korban tewas berasal dari mobil Innova, mereka adalah Khoirul Fadli (28), sopir; Yulia Sari (38), istri Jenda Ingan Mahuli Ketaren, kedua anaknya, Bella Tamia Graci Ketaren (17) dan Tasya Amalia Taron (12), serta Andi (45), sopir cadangan Innova.

Sementara Jenda Ingan Mahuli Ketaren selamat karena posisinya berada di depan samping kiri. Rombongan ini pulang dari Bali hendak ke Jakarta. Polisi kini masih mengamankan pengemudi truk kontainer serta pengemudi mobil Panther guna pemeriksaan lebih lanjut. Sebelumnya, pengemudi Panther tertulis Hadi Biantoro (39), warga Kediri. Hadi Biantoro adalah penumpang mobil Panther dan dalam keadaan selamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com