BUKITTINGGI, KOMPAS.com - Dua pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Marapi di Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat masih belum juga ditemukan.
"Hingga kini pencarian masih terus berlangsung," kata Kepala Bidang Kedaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Rinaldi, Minggu (1/7/2012).
Kedua pendaki yang dilaporkan hilang itu masing-masing Abdul Hafidz (19) warga Sanjai Banto Darano, Kota Bukittinggi dan Alfian (16) warga Kamang Magek, Kabupaten Agam.
Masa tanggap darurat yang semula berakhir 28 Juni 2012 sudah diperpanjang melalui keputusan rapat evaluasi bersama tim relawan. Rapat evaluasi memutuskan masa tanggap darurat diperpanjang selama tiga hari.
"Pencarian selama tiga hari hingga hari ini dipusatkan di seputaran pucak gunung dengan ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut (mdpl), namun keduanya masih belum ditemukan," kata dia.
Ia menyebutkan, pencarian di bawah 1.800 mdpl telah dilakukan dengan menelusuri hampir seluruh hutan di Gunung Marapi, namun tidak berhasil menemukan keduanya.
Sebanyak 125 relawan telah dilibatkan mencari kedua pendaki yang melakukan pendakian pada 19 Juni 2012 itu. Gunung Marapi merupakan salah satu gunung aktif di Sumbar.
Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan pendaki dari dalam maupun dari luar Sumbar.
Setiap pergantian tahun, gunung yang tingginya 2.891 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu selalu ramai oleh pendaki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.