Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Kariadi Tunggu Kajian BP3 Terkait Bunker

Kompas.com - 27/06/2012, 18:14 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang menunggu hasil kajian Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah (BP3 Jateng) menyusul penemuan bunker di areal RS itu, yang diduga merupakan peninggalan sejarah.

"Kami akan mengirim surat ke BP3 Jateng tentang temuan bunker itu. Sudah kami siapkan (suratnya) dan akan kami kirimkan hari ini (27/6)," kata Kepala Bagian Humas, Hukum, dan Pemasaran RSUP dr Kariadi, Semarang, dokter Darwito, di Semarang, Rabu.

Sebelumnya, pekerja proyek pengembangan RSUP dr Kariadi, Semarang, menemukan bunker dengan panjang sekitar lima meter, lebar dua meter, dan tinggi dua meter saat merapikan bukit di bagian selatan RS itu pada Minggu (24/6) dan baru terpublikasi pada Selasa (26/6) sehingga banyak masyarakat yang datang untuk menyaksikan temuan itu.

Menurut Darwito, lokasi penemuan bunker itu sebenarnya direncanakan untuk proyek pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) sebagai bagian dari pengembangan RS. Namun sejak Minggu (24/6), proyek pembangunan di sekitar lokasi penemuan bunker itu sementara dihentikan.

"Kami hentikan sementara pembangunan di lokasi ditemukannya bunker itu, menunggu kajian dari BP3 Jateng. Kalau hasil kajian menyatakan bunker itu ternyata bangunan cagar budaya, kami akan menjaga kelestariannya dan tidak akan kami apa-apakan," katanya.

IPAL yang rencananya akan dibangun di atas lokasi itu, kata dia, dialihkan ke lokasi lain dan tidak mengganggu bunker temuan itu, sembari menunggu status bangunan tersebut dari hasil kajian tim BP3 Jateng.

Ia mengatakan bahwa pada masterplan pengembangan berdasarkan denah induk RSUP dr Kariadi yang memiliki luas sekitar 21 hektar tersebut memang tidak menunjukkan adanya bunker itu. Akan tetapi, RS memang dibangun sejak zaman penjajahan, yakni sekitar tahun 1925.

"Sudah kami cari di denah induk RSUP dr Kariadi dan memang tidak ada bunker itu. Karena itu, kami sendiri tidak tahu status bangunan bunker itu, apakah bangunan bersejarah atau bukan. Kami memilih menunggu kajian dari BP3 Jateng," katanya.

Berkaitan dengan proyek pengembangan RSUP dr Kariadi, ia menyebutkan pihaknya akan membangun Gedung Garuda II, Gedung Rehabilitasi Medik, Gedung Diklat, dan bangunan berlantai tujuh untuk perawatan pasien kelas III.

Berdasarkan pantauan, lokasi sekitar penemuan bunker itu sudah dipagari dengan garis kuning dan pengerjaan proyek sudah tidak tampak di lokasi itu. Hanya ada satu alat berat yang berada agak jauh dari lokasi, dan terlihat memindahkan gundukan tanah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com